jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan tidak akan pernah berkompromi dengan negara mana pun dalam hal kedaulatan negara.
Penegasan ini disampaikan Presiden ketujuh RI saat memberikan pengarahan di Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri di kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).
BACA JUGA: Rapim Kemhan Dihadiri Jokowi, Prabowo: Membangkitkan Semangat TNI-Polri
Hadir dalam Rapim Kemenhan itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan sejumlah menteri.
"Satu isu utama, yang paling penting dalam pertahanan negara adalah kedaulatan. Sudah berkali-kali saya sampaikan, saya tegaskan bahwa kedaulatan itu harga mati, kedaulatan itu tidak bisa dinegosiasikan, tidak ada tawar-menawar," kata Jokowi.
BACA JUGA: Prabowo-Puan Maharani Berpeluang Maju Berpasangan di Pilpres 2024
Dalam kesempatan itu, Jokowi menginstruksikan agar seluruh jajaran TNI dan Polri bekerja sungguh-sungguh dalam memperkuat dan menjaga kedaulatan NKRI.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan jajarannya untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi semua spektrum pertahanan, mulai konflik internal, perang asimetrik, gerilya, perang proxy, maupun perang hybrid, yang menggabungkan strategi militer non militer, konvensional dan non konvesional.
BACA JUGA: Lima Terdakwa, Semua Divonis Hukuman Mati
"Ke depan tantangan kita semakin berat. Tantangan besar pertama adalah semakin luasnya spektrum konflik di berbagai belahan dunia," ujarnya.
Di awal pengarahannya, Presiden Jokowi mengaku senang bisa hadir di Rapim Kemenhan, karena forum tersebut juga dihadiri oleh para perwira Polri.
"Hal ini menunjukkan sinergi antara TNI dan Polri. Saling bekerja sama untuk mendukung agenda-agenda besar negara, dan mendukung untuk tujuan nasional kita Indonesia," katanya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam