Di Filipina, Raup USD 400 Ribu

The Witness, Thriller Dua Negara

Selasa, 17 April 2012 – 10:36 WIB
(kiri ke kanan) Feby Febiola, Pierre Gruno, Agung Saga, Kimberly Ryder dan Marcellino Lefrandt saat acara konferensi pers pemutaraan film "The Witness" di Mall FX, Jakarta, kemarin (16/4). Foto : Angger Bondan/Jawa Pos

JAKARTA – Dunia perfilman Indonesia kembali membuat sebuah pencapaian. Skylar Pictures, sebuah rumah produksi lokal yang bekerja sama dengan rumah produksi Filipina GMA Films mengerjakan film drama suspense thriller berjudul The Witness. Yang berperan di sini bukan hanya pemain Indonesia, tapi juga pemain Filipina.

The Witness sendiri baru akan rilis di bioskop Indonesia 26 April mendatang. Namun, di Filipina sudah rilis lebih dulu pada 21 Maret lalu. Kabarnya, film tersebut mendapat sambutan positif di sana.

Executive Producer Sarjono Sutrisno mengungkapkan, berdasar laporan Senin pekan lalu (9/4), The Witness sudah mengumpulkan USD 400 ribu (setara Rp 3,6 miliar). ”Itu berdasar laporan Senin lalu. Kira-kira segitu,” katanya saat press screening di FX Lifestyle X"enter, Jakarta, kemarin (16/4).

Film itu, lanjut dia, mendapat nilai A dari Cinema Evaluation Board (CEB), yaitu sebuah badan resmi dari dewan pengembangan film Filipina. Nilai tersebut diberikan pada film yang disutradarai Muhammad Yusuf itu setelah dinilai dari beberapa aspek seperti kualitas gambar, kemampuan pemain, produksi, dan cerita.

The Witness memasang Gwen Zamora, aktris Filipina, sebagai pemain utama. Selain itu, ada Pierre Gruno, Marcelino Lefrandt, Kimberly Rider, Feby Febiola, serta Agung Saga. Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Angel (Gwen Z.). Dia berprofesi sebagai general manager sebuah hotel. Angel baru saja dipindahkan dari Manila ke Jakarta. Nahas, dia harus menerima kenyataan bahwa seluruh keluarganya tewas dibantai orang misterius. Dia menjadi satu-satunya yang selamat.

Gwen tidak bisa menghadiri press screening kemarin karena kesibukan syuting di negaranya. Namun, beberapa waktu lalu, dia pernah datang ke Jakarta dan menemui media. Kala itu, dia bercerita bahwa The Witness merupakan film yang mengubah image-nya. Selama ini, di Filipina dia selalu terlibat dalam genre komedi. ”Sekarang saya bermain di film thriller yang mencekam dan menguras emosi. Saya harus banyak mengeluarkan air mata,” katanya saat itu.

Film tersebut memang sangat menegangkan. M. Yusuf membuat suasana hening dalam tiap adegan. Tidak banyak suara sehingga sisi dramatisnya terasa. Alurnya juga maju mundur. ”Supaya terjadi teka-teki, angle-nya memang dari Angel yang menjadi saksi hidup pembantaian keluarganya. Tapi, dari situ nanti akan terkuak apa yang sebenarnya terjadi,” ujar dia.

Sutradara film Tebus tersebut merasa tertantang saat menggarap film ini. Sebab, karyanya nanti tidak hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga Asia.

Setelah Filipina, negara-negara lain di Asia seperti Malaysia dan Singapura akan menayangkan film itu. Hal tersebut tentu membuat para pemainnya senang. Sebab, mereka tidak hanya ditonton di Indonesia, tapi juga di mancanegara.

Marcelino misalnya. Dia sampai berlatih bahasa Inggris untuk memantapkan dialog. Dialog dalam film ini sebagian besar adalah bahasa Inggris. ”Ya latihan lagi. Khawatir saja, bisa enggak ya. Supaya hasilnya lebih maksimal lah,” imbuhnya. (jan/c14/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaet Puluhan Artis Beken


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler