jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said tampil sebagai pembicara dalam International Conference Preventing Fraud and Corruption in Humanitrian Operation.
Di dalam konferensi yang diselenggarakan International Federation of Red Cross (IFRC), Sudirman membawakan materi dengan topik Managing Fraud and Corruption Risk in Humanitarian Operation: a Behavioral Perspective.
Konferensi tersebut diikuti 350 peserta dari para pengurus dan aktivis gerakan kepalangmerahan seluruh dunia.
Sudirman menegaskan operasi kemanusiaan dalam situasi darurat, semua pihak wajib menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Ini bisa diciptakan dengan standar operasional prosedur atau SOP ketat dan sistem audit serta kepatuhan yang canggih.
BACA JUGA: Kasus Harian di Atas 20 Ribu, Palang Merah Peringatkan Indonesia di Tepi Jurang Bencana COVID-19
Selain sistem tata kelola, dibutuhkan juga integritas manusia yang mengelolanya. Menurutnya, sistem yang kuat sekalipun bisa jebol jika ada niat untuk mencuri dan mengakali prosedur. Itu sebabnya, integritas, etika, dan orientasi membantu menjadi benteng untuk menghindari korupsi.
"Dalam operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana, gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah harus menjaga agar semua pihak yang terlibat memiliki nilai-nilai luhur dan integritas tinggi," ungkap Sudirman dalam siaran pers, Jumat (19/11).
BACA JUGA: Sudirman Said: Tarif Turun, Kualitas Tes PCR tidak Boleh Menurun!
Menurutnya, transparansi dan integritas tinggi harus dimiliki seluruh unsur yang terlibat. Bukan saja pengurus atau board members organisasi kepalangmerahan, tetapi juga semua relawan, staf bahkan vendor harus diisi orang-orang yang berdedikasi tinggi.
Peran pemimpin, kata Sudirman, penting untuk menjadi teladan. Pemimpin organisasi kemanusiaan harus menunjukkan nol toleransi terhadap korupsi dan kecurangan dalam kegiatannya.
Peran pemimpin sebagai teladan di semua lapisan menjadi penting.
"Training-training tentang etika dan anti-korupsi penting, tetapi sikap para pemimpin yang menampilkan perilaku zero toleran terhadap kecurangan dan korupsi memberi pesan lebih kuat kepada seluruh elemen gerakan kemanusiaan," ujarnya.
Sudirman menyatakan menjauhi korupsi dan kecurangan amat penting bagi organisasi kemanusiaan. Perlu menjadi kesadaran bersama kebutuhan akan transparansi serta praktik tata kelola yang bersih bisa terjaga dalam organisasi kemanusiaan.
Pasalnya, organisasi kemanusiaan hanya bisa menjalankan kegiatannya jika dipercaya masyarakat. Sekali terjadi korupsi, ujar Sudirman, citra organisasi akan rusak dan kepercayaan masyarakat hilang.
"Karena organisasi seperti PMI, IFRC dan ICRC hanya bisa beroperasi bila ada kepercayaan dari masyarakat. Sekali ada kasus korupsi, reputasi akan rusak dan sulit sekali membangun kembali public trust," pungkasnya.(esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad