jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan bahwa dirinya didorong oleh kader-kader parpolnya untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hanya saja, bos Media Group itu tak mau menjadi calon presiden (capres) dengan alasan lima tahun mendatang sudah bukan eranya untuk memimpin negara.
Surya mengatakan hal itu saat berpidato pada HUT Kedelapan Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11) malam. Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Wapres RI 2014-2019 M Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga hadir pada perayaan HUT sekaligus penutupan Kongres II Partai NasDem tersebut.
BACA JUGA: Surya Paloh Kirim Intel untuk Cari Info soal Megawati Ogah Disalami
"Dalam kongres ini, saya diminta untuk bersedia menjadi presiden pada 2024," kata Surya disambut teriakan para kader NasDem.
Surya menganggap permintaan itu sangat berat dibandingkan tugas sebagai ketua umum NasDem. Tokoh kelahiran 16 Juli 1951 itu mengaku bersedia kembali memimpin Partai NasDem.
BACA JUGA: Bersiap Lebih Dini Hadapi Pilpres, NasDem Siapkan Konvensi Capres
Namun, pengusaha media itu menegaskan bahwa dirinya tak mungkin memenuhi permintaan untuk maju menjadi capres. Surya menyebut permintaan itu terlambat 20 tahun.
"Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Mbak Mega yang saya sayangi, mungkin kalau flashback masa lalu bisa. Hanya tidak mungkin untuk membalikkan jarum jam kembali. Nah ini permasalahan bagi saya saya," kata Surya.
BACA JUGA: Merasa Makin Kuat, NasDem Pasang Target Juara Pemilu 2024
Oleh karena itu Surya memilih mendorong kadernya maupun pihak luar untuk berkompetisi melalui Konvensi Capres NasDem. "Saya ingin menyatakan Partai NasDem menjadi sebuah inisiatif untuk membuka dan memberikan ruang kesempatan kepada seluruh potensi anak bangsa negeri untuk menjadi pemimpin pada 2024," kata Paloh.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga