jpnn.com - JAKARTA - Meski memiliki hubungan dekat dengan Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin tidak sepenuhnya mendukung Anas sebagai ketua umum di kongres Partai Demokrat 2010 lalu. Nazaruddin juga mendukung dua kandidat lain, yakni Ketua DPR RI, Marzuki Alie dan Andi Alifian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu.
Hal itu disampaikan oleh mantan Tenaga Ahli Nazaruddin, Nuril Anwar saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi di proyek Hambalang dengan terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/8).
BACA JUGA: Nyalon Kepala Daerah, PNS Wajib Mundur
Nuril menegaskan bahwa perintah untuk bermain di tiga kaki itu disampaikan oleh Nazaruddin sebelum pelaksanaan kongres yang berlangsung Mei 2010 itu. "Perintah main di tiga kaki itu vulgar disampaikan pak Nazar di malam sebelumnya kongres. Semua perintah itu dari pak Nazar," bebernya.
Nazar juga memerintahkan agar pengeluaran uang di kongres tersebut di rahasiakan. Pesan itu, kata dia, tak boleh sampai bocor pada orang lain. Meski begitu, kata Nuril, Nazaruddin sangat mengagumi gaya berpolitik Anas Urbaningrum.
BACA JUGA: Perwira Polda Jabar Terima Suap dari Bandar Judi
"Pak Nazar ingin belajar ilmu politik dari Anas," tandas Nuril. (flo/jpnn)
BACA JUGA: PPKB Ubah Logo dan Akronim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim DVI Sukses Indentifikasi WNI Korban MH17
Redaktur : Tim Redaksi