Semua peserta pun tertawa, baik Tim Delapan Pemerintah Aceh diketuai Abdullah Saleh (DPRA) maupun Tim Depdagri yang dipimpin Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Djohermansyah Djohan.
"Saya menyambut positif dialog dilaksanakan di Makassar, semoga ada solusi terbaik," ujarnya saat diminta tanggapannya.
Gubernur Makassar yang baru dilantik untuk kedua kalinya itu mengatakan, beberapa kasus di Poso, maupun di Ambon justru diselesaikan di Makassar.
Menurutnya, tidak ada persoalan yang tidak selesai asalkan dimusyawarahkan dengan kepala dingin. "Semoga dari Makassar ini akan menjadi lebih sejuk lagi," harapnya.
Sejarah persaudaraan Aceh, katanya, pada sebelum masa penjajahan Belanda, Raja-Raja Bugis di Makassar datang ke Aceh dan sampai saat ini masih ada perkampungan di Kampung Jawa, Banda Aceh.
"Ada beberapa Raja Bugis justru datang ke Aceh dan belajar Agama Islam kemudian mereka kembali lagi setelah belajar beberapa tahun lamanya," ungkap Syahrul
Begitu juga saat kenangan tsunami di Aceh 26 Desember 2004 lalu, Gubernur menceritakan bagaimana ia mengirimkan 1000 tenaga relawan dari Makassar yang ia pimpin langsung membantu dan membawa logistik untuk korban tsunami ketika itu.
Gubernur mengharapkan, dengan selesainya pembahasan di Makassar, maka semua bisa menjadi yang terbaik bagi Aceh maupun pemerintah.
"Jangan bicara lagi soal siapa yang kalah dan menang, tetapi, mari kita bicara bagaimana membangun negeri untuk anak cucu ke depan," demikian katanya. (imr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bambang Widjojanto: LS Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi
Redaktur : Tim Redaksi