jpnn.com - ANGEL Di Maria menorehkan sukses ganda di final Liga Champions kemarin. Selain berhasil meraih trofi juara bersama Real Madrid, winger timnas Argentina itu juga dinobatkan sebagai pemain terbaik final alias Man of the Match.
Tak ada kontroversi atas penobatan Di Maria sebagai Man of the Match. Meski tak menyumbang gol, pemain 26 tahun itu kerap menciptakan masalah di barisan pertahanan Atletico Madrid.
BACA JUGA: Timnas U-23 Pantau Enam Pemain Senior
Statistik mencatat, Di Maria sukses melepaskan 23 umpan silang atau terbanyak dari seluruh pemain yang tampil di final kemarin. Di Maria pun menjadi pemain yang paling sering menjadi target pelanggaran pemain Atletico. Total, dari tujuh pemain Atletico yang diganjar kartu kuning, tiga diantaranya karena melakukan pelanggaran terhadap Di Maria.
Gelar pemain terbaik kemarin diserahkan mantan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson. Di Maria mengakui, dia tak bisa tampil maksimal di masa perpanjangan waktu karena harus menahan sakit akibat cedera pada kakinya. Tapi, dia harus terus bermain karena jatah pergantian pemain sudah habis.
BACA JUGA: Ronaldo Serahkan Bonusnya Rp11 M ke Tim Medis
"Saya merasa kesakitan di bagian belakang kaki. Saya tak bisa berlari lebih kencang. Saya memutuskan untuk bermain lebih ke belakang dan membiarkan Marcelo bermain di depanku," kata Di Maria kepada Reuters.
"Bagiku, ini sangat fantastis. Ini adalah impianku sejak kecil. Sebagai tim, kami telah bekerja keras sepanjang musim ini. Sayang, kami gagal meraih gelar di Primera Division," timpalnya.
BACA JUGA: Tim PSSI Mulai Gali Informasi soal Kematian Akli
"Kami sudah membayangkan partai final ini bakal sulit. Mereka akan bertahan di belakang. Tapi, kami mendapat peluang lewat Sergio (Ramos). Berkat pertolongan tuhan, bola itu masuk gawang. Semua kemudian berjalan lebih baik," jelarnya.
Selain ambisi meraih La Decima, tampil di Estadio Da Luz juga merupakan motivasi ekstra bagi Di Maria. Pasalnya, dia pernah membela Benfica (klub yang bermarkas di Da Luz) sejak 2007 hingga 2010.
"Saya merasa seperti bermain di kandang sendiri. Saya melakukan hal-hal besar di stadion ini, yang memungkinkan saya untuk bermain untuk Real Madrid, jadi itu adalah kenikmatan untuk bermain di sini. Apa yang membuat saya lebih bahagia adalah, kami telah memenangkan Liga Champions," ujar pemain yang pernah membawa Benfica meraih gelar Primeira Division atau Liga Portugal musim 2009-2010 itu. (bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... David Luiz Bek Termahal di Dunia
Redaktur : Tim Redaksi