Di Matteo Bisa Permanen di Chelsea

Jumat, 06 April 2012 – 09:41 WIB
STATUS manajer permanen di Chelsea memang terlalu sulit untuk digapai Roberto Di Matteo. Selama ini, owner Chelsea Roman Abramovich selalu mematok kriteria yang sangat tinggi untuk menjadi manajer di klub berjuluk The Blues itu.

Makanya, setelah era Jose Mourinho, sosok-sosok yang didatangkan Chelsea sebagai manajer antara lain, Luiz Felipe Scolari, Carlo Ancelotti, dan Andre Villas Boas. Ketiganya memiliki reputasi mantap sebelum digaet ke Stamford Bridge, markas Chelsea.

Bandingkan dengan Di Matteo yang masih minim pengalaman melatih di level teratas. Pengalamannya hanya melatih Milton Keynes Dons yang berkompetisi di kasta ketiga Inggris dan West Bromwich Albion yang bermain di kasta kedua.

Meski begitu jangan mencoret peluang Di Matteo. Seiring dengan suksesnya membawa Chelsea ke semifinal, membuatnya menjadi kandidat kuat menantang calon-calon yang punya nama besar seperti Jose Mourinho, Laurent Blanc, Pep Guardiola, dan Joachim Loew.

"Ketika Di Matteo datang kali pertama, terlalu besar gap antara dirinya dengan pelatih-pelatih lain. Tetapi, segalanya berubah sejak dia mulai menangani tim dan Abramovich memperhatikan hal itu," bilang sumber dari dalam Chelsea kepada Yahoo Sport.

Hanya, syarat bagi Di Matteo untuk bisa mendapatkan status permanen memang berat. Dia paling tidak harus membawa Chelsea mencapai final. Bila dia mampu lebih dari itu alias juara, maka dipastikan kursi manajer musim depan jadi miliknya.

Bukan rahasia lagi bila impian Abramovich yang belum tercapai adalah juara Liga Champions. "Dia (Abramovich) merasa kalau perjalanan di Eropa terus berlanjut dan berakhir dengan juara, maka Di Matteo pantas diganjar dengan kepastian masa depan," lanjutnya.

Terlepas dari minimnya pengalaman melatih, Di Matteo punya nilai lebih karena pernah bermain di Chelsea, sehingga cukup mengenal kultur di klub yang berbasis di London itu. Apalagi, sebelum jadi manajer interim, dia jadi asisten bagi Andre Villas Boas.

Di Matteo memakai pendekatan strategi yang lebih simpel. Dia lebih suka menerapkan 4-2-3-1 ketimbang 4-1-3-2 yang biasanya dipakai Boas. Hubungan antara pemain juga menjadi perhatiannya sejak menangani The Blues.

Salah satu caranya untuk meningkatkan kinerja Fernando Torres adalah memainkannya bersama Salomon Kalou, bukan Didier Drogba. Sebab, Torres punya hubungan di luar lapangan yang lebih bagus dengan Kalou ketimbang dengan Drogba yang merupakan pesaingnya. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimisme Lewat Formasi Baru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler