Di Medan Perang, Tentara AS Harus Ikut 'Puasa'

Senin, 29 Juni 2015 – 06:26 WIB
(AFP PHOTO / Massoud HOSSAINI)

jpnn.com - WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta tentara yang ditempatkan di negara-negara muslim selama ramadan ini, untuk tidak makan dan minum, layaknya orang yang berpuasa.

Instruksi itu datang langsung dari Pentagon. Tentara yang melanggar akan dikenai denda hingga hukuman penjara.

BACA JUGA: Payudara Ukuran Super Selamatkan Ibu Muda Ini dari Kecelakaan, Mau Lihat Fotonya?

Informasi tersebut disampaikan Bagian Urusan Publik Komando Pusat Angkatan Udara AS Brigjen John Quintas. Pria yang juga menjabat komandan 380th Air Expeditionary Wing di wilayah Asia Barat Daya itu menegaskan, pemerintah AS berkomitmen untuk mematuhi konsep toleransi, kebebasan, dan perbedaan. Tentara harus mengapresiasi tradisi dan sejarah dari wilayah tempat mereka ditugaskan.

’’Ingat. Kita adalah tamu dan negara tuan rumah adalah saudara perempuan dan laki-laki yang saling membantu dan merisikokan nyawa mereka untuk tujuan yang sama, yaitu memerangi terorisme,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Kadal Langka Berkepala Dua Hanya Ada Empat di Dunia, Ini Fotonya...

Layaknya orang berpuasa, para tentara yang berada di wilayah mayoritas muslim dilarang makan, minum, dan merokok sejak subuh hingga tenggelamnya sinar matahari. Jika melanggar, mereka akan didenda hingga USD 685 (Rp 9,1 juta) atau dua bulan penjara.

Mereka boleh makan dan minum di wilayah kekuasaan AS dan di dalam pangkalan. Untuk yang bertugas di luar wilayah kekuasaan pemerintah AS, yang mendapat keringanan adalah prajurit dengan pekerjaan berat. Namun, tidak dijelaskan secara spesifik pekerjaan berat apa yang dimaksud.

BACA JUGA: Wanita Ini Gunakan Saus Tomat untuk Palsukan Kematiannya

Kebijakan itu memicu pro dan kontra. Sebab, sebagian besar tentara AS yang berperang di Timur Tengah tidak memiliki pangkalan. Misalnya, di Iraq. Penduduk yang kontra tersebut menilai, para tentara sudah menyabung nyawa terhadap pelaku bom bunuh diri, penembak jitu, dan teroris.

Kini mereka juga harus berpikir untuk menahan lapar di tengah perang. (The Weekly Standard/American Thinker/sha/c23/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu Tertelan, Wanita Ini Mengamuk dan Bongkar Mesin ATM Pakai Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler