Di Momen Rakernas, Habib Aboe Memperkenalkan Aher sebagai Plh Presiden PKS

Jumat, 20 September 2024 – 17:20 WIB
Eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher (dua dari kiri) bersama Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi di Jakarta Pusat, Jumat (20/9). Foto: Aristo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Ahmad Heryawan atau Aher ditunjuk menjadi pelaksana harian presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Ahmad Syaikhu. 

Pengumuman itu disampaikan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (20/9).

BACA JUGA: Panaskan Mesin, PKS Gelar Rakernas Menjelang Pilkada Serentak

"Saya akan memperkenalkan pimpinan kami, Plh (Presiden PKS) Ahmad Heryawan," kata Habib Aboe dalam jumpa pers di sela rakernas.

Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan bahwa Aher akan menjabat plh sampai periode akhir kepengurusan PKS atau 2025 mendatang.

BACA JUGA: Dijadwalkan Hadir, Prabowo Malah Absen Rapimnas PKS karena Alasan Kenegaraan 

"Beliau (Aher) insyaallah akan menjalankan roda kepemimpinan PKS sampai titik daerah terakhir, sampai 2025," ungkap Habib Aboe.

Aher ditunjuk menjadi plh presiden PKS setelah direstui Musyawarah Majelis Syura PKS. Aher bahkan sudah melakukan serah terima jabatan dengan Ahmad Syaikhu, setelah kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS pada Kamis (19/9).

BACA JUGA: PKS Pasang Target Menang 60 Persen Daerah di Pilkada 2024

Habib Aboe menjelaskan bahwa Aher ditunjuk sebagai plh presiden PKS karena Ahmad Syaikhu bersama Ilham Habibie maju menjadi calon gubernur-calon wakil gubernur Jawa Barat.

Dia mengatakan bahwa posisi presiden PKS definitif masih dijabat Syaikhu sampai kontestasi politik pilkada di Jabar selesai.

Jabar selesai. "Dia (Syaikhu) jadi (calon, red) gubernur dahulu, jadi, presiden, turun dahulu sebentar," ujarnya lalu tertawa.

Aher yang ikut dalam konferensi pers kemudian mengatakan hanya menerima perintah dari partai untuk menjadi plh presiden PKS.

Sebagai kader, Aher mengaku siap ditugaskan dalam posisi apa pun, termasuk ketika partai ingin mencopotnya dari jabatan tertentu.

"Kami, sih, tergantung perintah. Pokoknya, plh jalan, jalan. Berhenti, berhenti. Kapan jalan, kami jalan. Disuruh berhenti, kami berhenti. Begitu saja," kata mantan gubernur Jawa Barat, itu. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler