Di Oseania, Diarak di Atas Mobil Terbuka

Senin, 17 September 2012 – 09:11 WIB
HONIARA - Heboh peredaran foto tanpa penutup dada yang menimpa istri Pangeran William, Kate Middleton, tak mengganggu lawatan pasangan kerajaan Inggris tersebut ke negara-negara di Asia dan Pasifik. Kemarin (16/9) Duke dan Duchess of Cambridge tiba di Kepulauan Solomon.

Kedatangan mereka di wilkayah kepulauan yang terletak di Oseania atau timur Papua  Nugini (PNG) itu disambut antusiasi. Sekitar 70 ribu warga yang mengidolakan mereka menyambut kunjungan itu. Lawatan William dan Kate ini berkaitan dengan rangkaian peringatan ulang tahun berlian naik takhtanya (Diamond Jubilee) Ratu Elizabeth II.

Gubernur Jenderal Frank Kabui menyambut kedatangan mereka. Setelah dikalungi untaian bunga kamboja dengan aroma wangi semerbak, pasangan yang menikah pada 29 April 2011 itu diarak keliling Kota Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon. Pawai itu menggunakan kendaraan terbuka atau sejenis truk. Lalu, kendaraan itu dimodifikasi sehingga berbentuk seperti perahu perang.

William dan Kate sama sekali tidak menyangka bahwa sambutannya begitu meriah saat mereka tiba di kepulauan yang termasuk dalam wilayah monarkhi Inggris tersebut. Sebelum kunjungan itu, keduanya menghabiskan waktu dua hari di hutan Pulau Borneo.

Sesaat setelah turun dari jet pribadi, pasangan tersebut langsung disambut sekelompok prajurit yang berbusana dari anyaman kulit pohon. Para prajurit tersebut menenteng tombak, panah, serta alat musik. Lalu, mereka meneriakkan seruan-seruan dalam bahasa lokal dengan suara lantang.

Kate yang mengenakan baju terusan bermotif geometris rancangan Jonathan Saunders dan topi karya Jane Taylor tersenyum menerima sambutan itu. William menginspeksi pasukan kehormatan beranggotakan personel polisi lokal.

Mereka kemudian berjalan menuju kendaraan yang akan mengarak mereka. Kendaraan itu sengaja disiapkan selama dua minggu oleh warga setempat. Perahu kano perang, yang disebut Tomoko, secara tradisional digunakan untuk berburu atau bertempur. Namun, sekarang digunakan untuk kendaraan VIP, baik di darat ataupun laut.

Selanjutnya, perahu itu dipasangkan pada truk berwarna putih serta dihiasi dengan kerang laut dan bulu-bulu. Di dasarnya terdapat pahatan bergambar roh yang memegang seekor burung pengusir setan atau nguzu-nguzu.

Kano tersebut yang dibuat dari jalinan bambu dan daun palem memiliki dua tempat duduk di dalamnya. Namun, William dan Kate lebih memilih untuk berdiri ketimbang duduk. "Meski hidup di dunia modern, kita harus bangga dengan budaya kuno yang menunjukkan nilai serta tradisi kita," terang Henry Murray yang bertindak sebagai juru bicara.

Henry Teho, pendeta Anglikan yang ikut dalam pesta penyambutan, menuturkan bahwa seremoni Tukawaka itu menunjukkan tamu diterima dengan baik di negara tersebut. "Semua orang sudah menunggu kehadiran mereka. Sebab, Pengeran William adalah putra dari (mendiang) Putri Diana yang sangat terkenal itu," tandasnya. (dailymail/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran Harry Lolos Dari Serangan Taliban

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler