jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menilai keberhasilan Menteri BUMN Erick Thohir dalam melakukan transformasi akan menjadi warisan baik pemerintahan era Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, keberanian Erick Thohir akan membuktikan kinerja pemerintah dalam memberantas korupsi.
BACA JUGA: Nikita Mirzani: Semua Tidur Gak Pakai Dalaman di Situ, Kebetulan Ada...
"Memang tidak mudah melakukan pembenahan. Karena gurita BUMN itu dari dulu kan legacy warisan yang sangat luar biasa, dan Erick sudah mengalami banyak kemajuan dalam penataannya," ujar Trubus di Jakarta, Minggu (23/1).
Menurut Trubus, sejauh ini langkah Erick telah berhasil dalam melakukan penataan ulang, sehingga membawa Kementerian BUMN meraih prestasi gemilang pada 2021 kemarin.
BACA JUGA: Tol Trans Sumatera Jadi Salah Satu Bukti Kerja Cepat Jokowi
"Terutama di reformasi internal, penataan organisasinya sudah mengalami kemajuan. Namun harus diperhatikan juga keberlanjutannya," ucap Trubus.
Trubus menyampaikan terobosan transformasi yang dilakukan Erick harus dilakukan secara simultan, dalam konteks menyehatkan kembali perusahaan yang bermasalah. Mengingat sejumlah perusahaan, tentu menjadi PR yang tak bisa diselesaikan Erick secara instan.
BACA JUGA: Menteri Erick Minta BTN Perkuat Sinergi dengan BUMN dan Swasta
Apalagi Erick telah mengakui transformasi yang dilakukannya hanya bisa mencapai 70% saja.
Mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki Erick sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN.
"Meski banyak juga beberapa BUMN yang masih bermasalah, karena jumlahnya kan sangat banyak. Jadi sepuluh tahun saja sepertinya tidak cukup, dua kali kepemimpinan beliau. Karena terlalu akut dan sudah kronis sebagian," serunya.
Seperti diketahui pada 2021, Erick berhasil mencatatkan sejumlah prestasi gemilang. Di antaranya meningkatkan laba dari hanya Rp 13 triliun menjadi Rp 61 triliun.
Selain itu, pengimplementasian beberapa program untuk meningkatkan pendapatan masyarakat juga berjalan dengan baik, seperti PNM Mekaar dan Makmur dari PT Pupuk Indonesia.
Erick juga berhasil mengungkap kasus megaskandal Jiwasraya dan ASABRI yang merigukan masyarakat dan negara hingga Rp 39,58 triliun.
Terbaru, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini juga melaporkan dugaan tindak pidana korupsi kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam upaya menyelamatkan PT Garuda Indonesia.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy