Di Tapteng Hanya Satu Siswa yang Gagal

Selasa, 17 Mei 2011 – 16:44 WIB

TAPANULI -- Hasil Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA sederajat di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tahun 2011 ini cukup memuaskan, dibanding tahun-tahun sebelumnyaDi mana, hanya satu peserta UN SMA yang berasal dari salahsatu SMK di Tapteng gagal, serta ada 5 siswa SMK lainnya bermasalah, sehingga belum dapat dipastikan apakah lulus atau tidak lulus pada UN tahun ini.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng Marhite Rumapea, didampingi Kabid SMP, SMA dan PT Drs Klosse Harahap, kepada Metro Tapanuli (Grup JPNN)

BACA JUGA: Tak Lulus, Siswa Histeris dan Pingsan

Dia menjelaskan, dari 3.770 siswa jumlah total peserta UN tingkat SMA di Tapteng, untuk SMA dan Madrasah Aliyah (MA) tingkat kelulusan mencapai 100 persen.

Sedangkan untuk SMK kata Marhite, tingkat kelulusan 99,7 persen, karena satu orang tak lulus dan lima orang lainnya bermasalah
“Dari 23 SMA negeri dan swasta di Tapteng yang hadir mengikuti UN sebanyak 2.324 siswa dan dinyatakan lulus seluruhnya serta untuk 7 Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta sebanyak 437 siswa mengikuti UN juga dinyatakan lulus seluruhnya

BACA JUGA: 373 Siswa Tak Lulus Unas di Banten

Sedangkan 1.009 siswa dari 10 SMK yang mengikuti UN, sebanyak 1.003 siswa dinyatakan lulus, satu siswa tidak lulus dan lima orang lainnya masih bermasalah, karena nilai UN untuk bidang studi Bahasa Inggris tidak ada karena diduga lembar jawaban komputer (LJK) hilang di tingkat provinsi,” jelas Marhite.

Dengan hilangnya LJK bidang studi Bahasa Inggris untuk 5 siswa SMK di Tapteng, sambung Rumapae, pihaknya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng telah melakukan komplain ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dan diberi tenggal waktu hingga satu bulan
“Mengenai kelulusan bagi lima siswa SMK di Kabupaten Tapteng, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara memberi waktu satu bulan kepada Dinas Pendidikan Tapteng untuk menunjukkan berita acara dan absensi yang membuktikan kelima siswa SMK tersebut mengikuti UN, karena kelima siswa tersebut tidak memiliki nilai bidang studi bahasa Inggris, diduga LJK hilang di tingkat provinsi,” ujarnya, seraya mengaku enggan menyebutkan nama dan asal sekolah satu siswa yang tidak lolos dan lima siswa yang bermasalah, mengingat dapat memengaruhi psikologi siswa.

Menurut Marhite, meskipun kelulusan siswa dirapatkan melalui rapat dewan guru, namun para siswa tidak boleh memiliki nilai kurang dari 4,0 dari salahsatu mata pelajaran yang diujikan di UN serta rata-rata nilai UN tidak kurang dari 5,5

BACA JUGA: Lulus 100 Persen, Walikota Senang

“Jadi satu orang siswa kami dari SMK tidak dapat memiliki nilai rata-rata 5,5 dan ada bidang studi yang diujikan di UN nilainya tidak mencapai 4,0Sehingga tidak lulus dan kami harapkan dapat mengulang untuk tahun depanDan kepada lima siswa lainnya, mohon bersabar karena permasalahan tersebut sedang diprosesSehingga nantinya akan memberikan hasil yang baik untuk anak didik kami,” ucapnya.

Pantauan METRO di sejumlah sekolah di Kabupaten Tapanuli Tengah, berlangsung aman, tidak seorang pun siswa melakukan aksi corat-coret seragam sekolahPengumuman kelulusan diberitahukan lewat amplop yang diambil langsung oleh orangtua/wali siswa ke sekolah masing-masing, Senin (16/5), pukul 15.00 WIB(afn/dro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikirim Lewat Pos, Pengumuman Terlambat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler