jpnn.com, INDIA - Sekitar 10 ribu polisi berjaga di titik-titik strategis kawasan utara Negara Bagian Haryana, India, kemarin (28/8) terkait pembacaan vonis bagi Gurmeet Ram Rahim Singh alias guru of bling.
Aparat tidak ingin kerusuhan di Kota Panchkula yang menewaskan 32 orang pada Jumat terulang. Namun, karena vonis dibacakan tanpa kehadiran Singh, tidak ada gangguan keamanan yang berarti.
BACA JUGA: Mengerikan! Lima Hari, 64 Bayi dan Anak Meninggal di RS Ini
”Pengadilan menjatuhkan hukuman sepuluh tahun penjara kepada terdakwa,” kata Ram Niwas, salah seorang birokrat di Haryana, Senin (28/8). Itu merupakan vonis susulan.
Jumat (25/8) pengadilan di Panchkula, negara bagian Haryana, sudah menyatakan Singh bersalah karena memerkosa dua pengikutnya pada 2002. Namun, ribuan pengikutnya marah dan memicu kerusuhan di mana-mana. Akhirnya, pembacaan hukuman pun tertunda.
BACA JUGA: Wisatawan India Makin Suka Liburan ke Indonesia
Baru kemarin, sekitar pukul 14.30 waktu setempat, vonis dibacakan. Tidak seperti Jumat lalu, kali ini Singh tidak hadir dalam sidang. Pria 50 tahun itu tetap mendekam di salah satu penjara Kota Rohtak.
Pemimpin sekte Dera Sacha Sauda itu terpaksa mendengar vonis dari balik jeruji besi. A.K. Panth, pengacara Singh, menegaskan bahwa kliennya tidak bersalah. Karena itu, dia bakal mengajukan banding.
BACA JUGA: Sadis! Dicabuli, Masih Disiram Air Keras
Di tempat terpisah, Vipassana Insan, juru bicara Dera Sacha Sauda, justru mengimbau para pendukung Singh yang jumlahnya ratusan ribu untuk menghormati putusan pengadilan.
Hingga kemarin, sekte yang didirikan Singh itu tercatat memiliki 200.000 pengikut. Meski pengadilan mendapatkan bukti yang menguatkan dakwaan pemerkosaan, Singh yang selalu berpenampilan nyentrik itu hingga kini terus menyangkal.
Kemarin, menjelang pembacaaan vonis, aparat membanjiri Kota Sirsa yang menjadi basis sekte Dera Sacha Sauda. Ribuan polisi yang lain terlihat berseliweran di dua kota lainnya. Yakni, Panchkula dan Rohtak.
Mereka tidak mau vonis penjara untuk Singh membuat massa kembali mengamuk dan membuat penduduk kota ketakutan. Kerusuhan yang dipicu massa Singh pada Jumat itu menewaskan sekitar 38 orang.
Demi keamanan, para jurnalis pun tidak boleh mendekati gedung pengadilan. ”Petugas sudah mengusir kami saat melintasi kawasan yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari Rohtak,” tulis jurnalis Reuters.
Kemarin polisi memang menyegel lokasi kejadian. Selain memasang kawat berduri pada barikade yang diletakkan di titik-titik strategis, aparat berjaga di pos pemeriksaan untuk mengamankan lokasi.
Tidak seperti Jumat, saat massa membakar ban dan merusak sarana transportasi umum serta bentrok dengan aparat, kemarin sama sekali tidak ada insiden.
”Kami sudah mengamankan para pentolan sekte sebelum vonis dibacakan. Untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan,” ujar jubir kepolisian. Selain itu, polisi menjaga ketat Sirsa dan Rohtak. (AFP/Reuters/BBC/CNN/hep/c10/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah 5 Tahun Tawarkan Isi Celengan Buat Upah Polisi Mengungkap Kematian Ibunya
Redaktur & Reporter : Adil