Di Tengah Euforia MotoGP, KPAI Soroti Balap Liar yang Dilakukan Anak-Anak

Sabtu, 19 Maret 2022 – 11:12 WIB
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra. ANTARA/HO-Kementerian PPPA/am

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti anak-anak yang mengendarai sepeda motor di tengah euforia pelaksanaan MotoGP Mandalika di Indonesia.

Sebab, anak -anak yang belum dianjurkan untuk mengendarai sepeda motor dinilai kerap terlihat melakukannya di dataran tinggi, daerah pinggiran, perkebunan, pantai, slum area atau kawasan padat, dan lokasi tempat tinggal yang jauh dari akses transportasi.

BACA JUGA: Honda CBR1000RR-R Edisi Spesial dan Apparel HRC Goda Pengunjung MotoGP Mandalika

Tidak hanya itu, penggunaan sepeda motor bagi anak-anak juga memicu fenomena balap liar.

"Data Korlantas Polri menyatakan kecelakaan lalu lintas 2020 turun menjadi 100.028 peristiwa dengan 23.529 jiwa kematian," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra dalam keterangannya, Jumat (18/3).

BACA JUGA: Belum Panas pada Latihan Bebas MotoGP Indonesia, Joan Mir: Lihat Saja di Kualifikasi!

Dia menyebutkan pengendara pemula rentan terlibat pelanggaran, kecelakaan, dan kematian.

Meski begitu, Indonesia dinilai tidak bisa terlepas dari sepeda motor karena lebih praktis.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap MotoGP Indonesia 2022, Marquez Berharap Ini Besok

"Kecintaan Indonesia pada motor dibuktikan dengan apresiasi luar biasa kepada para pembalap Moto GP," ujar Jasra.

Dia menyebut Indonesia sebagai surga motor dunia dengan pemakainya yang mencapai 122 juta dan perhatian Presiden Joko Widodo pada sepeda motor.

Hal tersebut dinilai sebagai pertanda baik untuk para talenta motor di Indonesia, terutama anak-anak yang haus prestasi di tanah air melalui hobby motor sport.

Untuk itu, kerja pemerintah bersama Pertamina, dan promotor Dorna Sport sangat layak diapresiasi karena telah bekerja sangat keras sejauh ini.

"Di luar kemeriahan MotoGP, kita masih sering menyaksikan anak-anak yang sangat hobi otomotif, namun berada di luar lintasan balap," tutur Jasra.

Sayangnya, kata dia, hobi tersebut tidak dilengkapi dengan keselamatan dan peraturan sehingga menimbulkan korban jiwa dari balap liar.

"Semoga dengan momentum Pertamina Mandalika Street Circuit, agenda MotoGP dan segala side eventnya, menjadi momentum, dan merubah nasib balap liar," tambah Jasra.

Dia berharap MotoGP bisa mendekatkan mimpi anak-anak Indonesia yang gemar balap sepeda motor dengan bakat yang terbina secara baik dan berkepanjangan.

"Mari kita berdoa dan memberi harapan terbaik kepada lima anak yang mewakili Indonesia dalam ajang balap," katanya.

Diketahui, lima anak Indonesia berusia 13 sampai 17 tahun akan berpartisipasi dalam kompetisi Moto3 dan Asian Talent Cup. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukseskan MotoGP Indonesia, PLN Sediakan Listrik Berkualitas dan Andal


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler