Di Tengah Pandemi Corona, Bayi Singa Putih Lahir di TSP

Senin, 01 Juni 2020 – 20:04 WIB
Bayi singa putih bernama Gisel merupakan koleksi satwa baru di Taman Safari Prigen (TSP). Gisel lahir pada 8 April 2020 dengan berat 1,5 kilogram. Foto: ANTARA/HO/Taman Safari Prigen

jpnn.com, MALANG - Bayi singa putih lahir di tengah pandemi Corona di Taman Safari Prigen (TSP), Jawa Timur. Bayi singa tersebut diberi nama Gisel.

General Manager Taman Safari Prigen Diaz Yonadie mengemukakan, Gisel lahir dengan normal pada 8 April 2020, dengan berat 1,5 kg. Gisel lahir dari indukan betina bernama Ghost dan pejantan bernama Kaka.

BACA JUGA: 3 Bayi Singa nan Lucu Milik Taman Safari II Prigen

Proses kelahirannya ditangani oleh drh Hanifa Agus Setyawan dan Ponasri, keeper (perawat satwa). "Kelahiran Gisel membuktikan kesuksesan Taman Safari Prigen dalam breeding (pengembangbiakan) satwa," ucapnya dalam siaran pers yang diterima di Malang, Senin (1/6).

Meskipun dalam kondisi penutupan sementara untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19, Taman Safari Prigen tetap memelihara satwa, baik dari segi pemberian pakan, perawatan hingga pengobatan terutama untuk satwa-satwa yang sedang mengandung dan melahirkan.

BACA JUGA: Dua Pelaku Penyelundupan Bayi Singa, Leopard dan Kura-kura Ditangkap Polisi

Sebagai lembaga yang fokus pada konservasi, kelahiran satwa merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam menyelamatkan dan mencegah serta melindungi satwa-satwa yang terancam punah.

Sementara itu, dalam pemantauan selama hampir 2 bulan ini kondisi bayi dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya. Dia terpantau menyusu setiap 2 jam sekali dan beraktivitas normal.

BACA JUGA: Detik-detik Polsek di Kalsel Diserang OTK, Mobil Patroli Dibakar, Brigadir Leonardo Tewas

"Untuk penanganan dan perawatan induk betina pasca-melahirkan, kita berikan suplemen penambah volume ASI yaitu moloco," kata drh Hanifa yang menangani proses kelahiran singa putih tersebut.

Kurator Taman Safari Prigen drh Ivan Chandra mengatakan setelah vaksinasi saat berusia 3 bulan, si bayi singa putih ini akan dilepas ke exhibit untuk berkumpul bersama kelompoknya.

Bayi singa putih, Gisel ini masih dalam perawatan induknya, yaitu Ghost dan dibantu oleh keeper, paramedis dan dokter hewan. Setiap hari, Gisel menyusu langsung ke induknya hingga berusia sekitar satu tahun.

Sementara itu, Manager Edukasi TSP, Eko Windarto menuturkan Gisel yang berjenis kelamin betina ini bisa dikatakan dewasa saat umur 3-4 tahun. Sedangkan untuk jantan berusia 4–5 tahun. Masa kebuntingan singa kurang lebih 105-115 hari atau 3,5 bulan.

"Singa merupakan satwa nocturnal atau aktif di malam hari dan hidupnya berkelompok. Dalam sekawanan singa terdapat satu pemimpin, yaitu singa yang berjenis kelamin jantan. Selain itu juga memiliki daerah teritorial," papar Eko.

Menurut Eko, singa putih merupakan satwa anti-mainstream karena warna rambutnya. Satwa karnivora tersebut memiliki habitat asli di Timbavati, Afrika Selatan. Ia bukan satwa albino atau satwa yang memiliki kekurangan zat warna kulit.

"Singa putih justru merupakan hasil mutasi langka yang terjadi pada singa kruger (Panthera leo krugeri). Mereka banyak ditemui di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang di seluruh dunia," tuturnya.

Taman Safari Prigen merupakan salah satu unit lembaga konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Group yang didirikan pada 29 Desember 1997. TSP yang dibangun di atas lahan seluas 250 hektare di kaki pegunungan Arjuna ini merupakan rumah bagi lebih dari 3.000 satwa dari 200 spesies yang berasal dari berbagai penjuru dunia, seperti gajah Sumatera, jerapah, lumba-lumba, penguin humbolt, dan aneka jenis satwa lain. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler