jpnn.com, JAKARTA - Terkait mewabahnya virus covid-19 di sejumlah wilayah Indonesia, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pemerintah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
"Pemerintah sudah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan bahan-bahan pokok. Semuanya sekarang sudah dikerahkan dengan segala daya. Jadi kalau ada istilah refocusing dan relocated anggaran APBN dan APBD untuk memusatkan perhatian dalam rangka penyelamatan rakyat karena serangan corona ini," kata Mahfud melalui video press conference yang dikirimkan lewat WhatsApp Grup Kemenko Polhukam, di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok, Satgas Pangan Terjun ke Pasar
Mahfud menyebutkan, pengalokasian anggaran itu bukan hanya untuk mengobati penyakitnya, tetapi juga membuat pengamanan-pengamanan sosial politiknya.
"Lebih-lebih ekonominya dan terlebih lagi kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga tidak perlu ada kelangkaan karena kesalahan kebijakan dari pemerintah daerah atau unit pemerintah tertentu, semuanya harus kompak. Itu saja," kata Mahfud.
BACA JUGA: Kasus Corona di Asia Tenggara Meningkat, WHO Serukan Tindakan Agresif
Pemerintah telah membentuk Satgas untuk menangani masalah virus corona ini yang dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo, yang telah diberi kewenangan untuk melakukan koordinasi dengan daerah-daerah.
"Maka, pemerintah daerah sebelum membuat kebijakan khusus terkait dengan penanganan COVID-19 ini supaya berkonsultasi dengan Satgas Pusat agar ada koordinasi dalam penanganannya," tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
BACA JUGA: BNPB Tetapkan Masa Darurat Bencana Jadi 91 Hari atau Sampai 29 Mei
Terkait pengamanan perkantoran karena banyak yang menerapkan Work From Home (WFH), Mahfud mengatakan ada aparat kepolisian yang akan mengamankan wilayah perkantoran.
Begitu pun, di bidang perdagangan dan perindustrian di mana persediaan barang dijamin oleh pemerintah.
"Demikian juga pelayanan kesehatan bagi masyarakat," ujar Mahfud. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha