Dianggap Ajang Perseteruan Mega vs SBY

Jumat, 16 Januari 2015 – 19:49 WIB
Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Polemik pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG) bukan hanya soal rekening gendut yang berujung penetapan tersangka bagi BG oleh KPK.

Heboh nasional ini menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Yasin Muhammad, diduga karena adanya persaingan para elit politik dan jenderal polisi, yang hingga kini belum tuntas.

BACA JUGA: Dipanggil KPK, Irwansyah Mangkir

"Saya melihat, ini persaingan para elit politik dan jenderal polisi untuk eksistensi kelompok atau faksi mereka. Penetapan tersangka oleh KPK terhadap BG, jelas menguntungkan kelompok pesaing BG,” kata Yasin Muhammad di Jakarta, Jumat (16/1).

Sisi lain yang juga tidak kalah penting untuk dicermati dari kasus BG ini lanjutnya, yakni persaingan elite yang masih menyisakan persoalan dan berdampak pada BG. Menurut alumni pasca sarjana Universitas Paramadina ini, elit yang bersaing itu adalah Ketua Umum PDIP Megawati dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGA: Status Tersangka BG Tamparan buat Megawati

"Ini sesungguhnya persaingan Megawati dengan SBY yang sama-sama mantan Presiden melanjutkan kompetisinya di ajang pencalonan Kapolri," jelasnya.

Indikasinya lanjut Yasin, sudah terlihat menjelang pergantian Kapolri, di mana aura persaingan antarjenderal mulai dinamis.

BACA JUGA: Mabes Tepis Anggapan soal Kekosongan Jabatan Kapolri

"Dengan keputusan KPK menetapkan BG sebagai tersangka, maka dinamika persaingan internal di Polri makin tinggi. Lawan BG diuntungkan dengan keputusan KPK ini dan pasti menggalang dukungan pihak lain lagi untuk menjegal BG," ungkapnya.

Persaingan para jenderal Polri ini menurut Yasin sangat merugikan masyarakat, karena mempertontonkan pendidikan politik yang buruk.

“Bukankah kepolisian merupakan institusi yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat. Tetapi ketika akan ada pergantian pucuk pimpinannya, para jenderal Polri memperlihatkan persaingan tak sehat,” tegasnya.

Dia katakan, Megawati bersemangat mendorong BG guna menggusur Sutarman yang diposisikan sebagai orang SBY.

"Ini fakta, persaingan politik Mega dan SBY masih akan berlanjut, sebab posisi Kapolri sangat strategis bagi elite dan juga parpol. Dalam hubungan ini, posisi Presiden Jokowi malah bertambah sulit dan harus mengambil keputusan yang meminimalkan risiko politik," pungkasnya.(fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BG Diburu KPK, Jokowi Galau, Tedjo Hanya Bisa Menunggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler