Dianggap Bela Hak Guru, SBY Diberi Penghargaan

Rabu, 03 Juli 2013 – 16:07 WIB
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono membunyikan bel sebagai pembukaan acara kongres XXI PGRI dan Kongres Guru Indonesia Tahun 2013 di gedung Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7). Foto: Ricardo/PNN
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan Maha Dwija Praha Utama dari Persatuan Guru Republik Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, (3/7). Penghargaan diberikan saat Presiden menghadiri pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013 di Istora Senayan, Rabu, (3/7).

Pemberian penghargaan ini disaksikan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Mendikbud Mohammad Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menpan Azwar Abubakar. Bersama Presiden, para pejabat ini memakai seragam batik PGRI berwarna putih.

"Ini adalah penghargaan tertinggi dari PGRI untuk tokoh yang memperjuangkan dan memartabatkan guru. Kami ucapkan terimakasih karena Bapak Presiden tidak pernah menyakiti PGRI," kata Ketua PGRI, Sulistyo dalam sambutannya sebelum memberikan penghargaan itu.

PGRI, tutur Sulistyo, berterimakasih karena pemerintahan Presiden SBY berkomitmen dan  mengatasi persoalan guru dan pendidikan selama ini. Sejak 2004, lanjutnya, pemerintah telah menetapkan dan mendeklarasikan guru sebagai jabatan profesi. Lahir pula UU 14/2005 tentang guru dan dosen dan kebijakan tentang sertifikasi serta tunjangan profesi yang mulai dibayarkan.

Pada 2008, dikeluarkan Peraturan Pemerintah tentang guru. Kemudian, pada 2009, pemerintah juga menetapkan penghasilan minimal guru sebesar Rp 2 juta per bulan.

Sulistyo mengakui PGRI memang cukup keras melakukan negosiasi dengan pemerintah dalam memperjuangkan hak guru. Namun, ia berterimakasih karena pemerintah tetap mau mendengar aspirasi guru. Ia berharap di akhir masa jabatan Presiden SBY, nasib guru terutama guru bantu dan honorer tetap diperjuangkan pemerintah.

"Semoga di ujung masa jabatan Presiden tetap memperhatikan nasib guru, meski implementasinya di lapangan masih kurang," kata Sulistyo. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerataan Pendidikan Ditarget Tuntas 2 Tahun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler