JAKARTA - Gerindra dan Hanura naik peringkat dari segi elektabilitas. Dua partai yang dibentuk era reformasi itu masuk ke dalam peringkat empat besar.
Dari temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) terkait dengan tingkat kepercayaan publik, Gerindra dan Hanura dianggap bersih dari korupsi sehingga meningkatkan keterpilihannya di mata masyarakat.
"Partai-partai yang diduga banyak terlibat kasus korupsi dan dipersepsikan kurang peduli terhadap problem rakyat, tidak memperoleh elektabilitas cukup signifikan sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini,” kata peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Grand Menteng, Jakarta (16/7).
LSN melakukan survei 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Hasilnya, elektabilitas partai politik tertinggi ditempati oleh Golkar dengan 19,7 persen, kemudian PDIP 18,3 persen dan berturut-turut Partai Gerindra 13,9 persen serta Hanura 6,5 persen.
Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry mengatakan elektabilitas Gerindra dan Hanura cukup signifikan jika dibandingkan dengan perolehan suara pada pemilu 2009 lalu. “Hal tersebut tidak terlepas dari persepsi mereka sebagai partai yang bersih," katanya.
Namun bagaimana dengan PDIP dan Golkar yang kadernya berurusan dengan KPK? Umar mengatakan bahwa kasus tersebut memang berpengaruh terhadap elektabilitas partai. Tetapi kata dia, hal ini diimbangi oleh jaringan partai PDIP yang sudah mengakar.
"PDIP merupakan partai tua yang memiliki jaringan yang sudah mengakar, dan Golkar mampu bertahan di posisi teratas karena partai tersebut dan ketua umumnya, Aburizal Bakrie, kerap tampil di publik melalui iklan-iklan di media massa,” pungkasnya. (awa/jpnn)
Dari temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) terkait dengan tingkat kepercayaan publik, Gerindra dan Hanura dianggap bersih dari korupsi sehingga meningkatkan keterpilihannya di mata masyarakat.
"Partai-partai yang diduga banyak terlibat kasus korupsi dan dipersepsikan kurang peduli terhadap problem rakyat, tidak memperoleh elektabilitas cukup signifikan sebagaimana ditemukan dalam survei LSN kali ini,” kata peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Grand Menteng, Jakarta (16/7).
LSN melakukan survei 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Hasilnya, elektabilitas partai politik tertinggi ditempati oleh Golkar dengan 19,7 persen, kemudian PDIP 18,3 persen dan berturut-turut Partai Gerindra 13,9 persen serta Hanura 6,5 persen.
Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry mengatakan elektabilitas Gerindra dan Hanura cukup signifikan jika dibandingkan dengan perolehan suara pada pemilu 2009 lalu. “Hal tersebut tidak terlepas dari persepsi mereka sebagai partai yang bersih," katanya.
Namun bagaimana dengan PDIP dan Golkar yang kadernya berurusan dengan KPK? Umar mengatakan bahwa kasus tersebut memang berpengaruh terhadap elektabilitas partai. Tetapi kata dia, hal ini diimbangi oleh jaringan partai PDIP yang sudah mengakar.
"PDIP merupakan partai tua yang memiliki jaringan yang sudah mengakar, dan Golkar mampu bertahan di posisi teratas karena partai tersebut dan ketua umumnya, Aburizal Bakrie, kerap tampil di publik melalui iklan-iklan di media massa,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lady Bantah Comblangi Djoko-Dipta
Redaktur : Tim Redaksi