jpnn.com - BALI - Serangan halus Amien Rais kepada petahana Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, dala pembukaan Kongres PAN di Bali, Sabtu (1/3) malam, justru dianggap berbuah blunder.
Posisi Amien sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PAN terancam digantikan Soetrisno Bachir. Pendiri partai berlambang matahari menuju era reformasi ini dituding sudah tak mengindahkan fatsun politik (etika politik). Hal itu imbas dari sindirannya kepada Hatta.
BACA JUGA: Kongres PAN Majukan Jadwal Pemilihan Ketua Umum
Analis Politik Puspol Indonesia, Ubedilah Badrun mengatakan, tidak seharusnya Amien Rais melontarkan pidato sindiran kepada Hatta di depan para tamu undangan yang hadir, terlebih di hadapan para petingi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) terkait polemik internal PAN.
"Pak Amien Rais mulai kehilangan ke'rais'an nya. Kecerdasan pak Amin biasanya ditampilkan dengan kepiawaiannya untuk tidak memaksakan kehendak dan kepiawaiannya menunjukan sikap kritis dengan memegang teguh fatsun politik, tetapi kali ini saya melihat pak Amien tidak mengindahkan fatsun politik," ungkap Dosen Universutas Negeri Jakarta (UNJ) kepada indopos.co.id (Grup JPNN), Minggu (1/3).
BACA JUGA: Muncul Skenario Tolak LPj untuk Ganjal Hatta Maju Lagi
Mantan aktivis pergerakan 1998 yang tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiwa se-Jakarta (FKSMJ) itu menyatakan, etika pilitik seorang ketua MPP itu mengayomi bukan melakukan intervensi subyektif terhadap proses demokrasi dalam pemilihan ketua umum PAN.
"Semoga saja pak Amin kembali ke khitoh fatsun politiknya. Karena bila tidak posisinya sebagai ketua MPP dapat tergantikan," singkat Ubedilah. (aen/indopos/jpnn)
BACA JUGA: Anak Amien Rais: Dukungan ke Bang Zul Sudah 61 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sigma: Hatta Lebih Berpeluang
Redaktur : Tim Redaksi