jpnn.com, JOHOR - Bergabungnya bek naturalisasi Timnas Indonesia Jordi Amat ke klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) FC menimbulkan polemik di tanah air.
Banyak pihak menyayangkan langkah yang diambil bek 29 tahun itu. Mereka menilai ini merupakan penurunan karier setelah sebelumnya Jordi merumput di benua biru.
BACA JUGA: Jadwal Malaysia Open 2022 Hari Ini: 12 Wakil Indonesia Tampil, Tunggal Putra Mencekam
Selain itu, Jordi dianggap mengambil keuntungan setelah dinaturalisasi Timnas Indonesia. Dengan begitu, JDT bisa mendaftarkannya sebagai pemain asing Asia.
Tak ingin polemik makin liar, Jordi Amat mengeluarkan statement tegas. Dia menolak anggapan bahwa dirinya mengambil keuntungan dari naturalisasi tersebut demi bergabung JDT.
BACA JUGA: Mohamed Salah Tak Kerasan di Liverpool, 3 Tim Besar Eropa Siap Mencomot
"Saya ingin klarifikasi tuduhan yang datang kepada saya, yang mengatakan saya ingin mendapat paspor Indonesia hanya untuk bisa bermain sebagai (pemain asing, red) Asia di tim baru saya, JDT," bunyi pernyataan resmi Jordi Amat.
Jordi memilih JDT sebagai klub barunya karena ingin beradaptasi dengan iklim sepak bola Asia.
BACA JUGA: Messi dari Vietnam Nguyen Quang Hai Gabung Klub Prancis, Ukir Sejarah Baru
"Sebelum saya mengambil keputusan ini (gabung JDT), saya juga mendapat tawaran dari Liga-Liga kuat dari negara lainnya. Saya gabung JDT bukan uang semata, melainkan berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia."
"Selain itu, ada kedekatan (Malaysia) dengan Indonesia dan memungkinkan saya berkompetisi di level tertinggi sepak bola Asia karena JDT juga bermain di Asian Champions League," imbuh Jordi.
JDT merupakan tim Asia pertama yang dibela Jordi Amat. Sebelumnya, pemain keturunan Spanyol itu lebih banyak menghabiskan kariernya di benua biru.
Jordi Amat pernah berkompetisi di Spanyol dengan membela sejumlah klub, seperti Espanyol, Rayo Vallecano, hingga Real Betis.
Selain itu, dia juga pernah merasakan kerasnya merumput di Premier League bersama Swansea City.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib