DUA jenis penyakit yaitu pneumonia (infeksi saluran pernapasan) dan diare menjadi biang utama penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia, terutama dari kalangan tak berpunya. Menurut United Nations Children's Fund (UNICEF), dua penyakit itu menewaskan lebih dari dua juta anak setiap tahunnya.
Berdasarkan data UNICEF yang dikutip AFP, Sabtu (9/6), 29 persen jumlah kematian balita diakibatkan dua penyakit itu. Rinciannya, 18 persen akibat peneumonia dan 11 persen akibat diare. Padahal, sedikit upaya sebenarnya mampu menyelamatkan nyawa balita dari diare dan peneumonia.
Berdasarkan laporan lembaga PBB yang bertugas mengurus persoalan anak-anak itu, 75 negara dengan angka kematian tinggi disarankan menangani anak-anak kalangan miskin penderita pneumonia dan diare melalui pendekatan ekuitas. Caranya, melalui intervensi sehingga kalangan miskin bisa mendapat akses kesehatan sebagaimana 20 persen kalangan berada.
Upaya prioritas melalui pendekatan ekuitas yang perlu dilakukan antara lain dengan vaksinasi, menggiatkan penggunaan ASI, mempermudah akses pada air bersih dan sanitasi yang baik, serta menawarkan antibiotik bagi penderita diare dan rehidrasi bagi penderita peneumonia.
Dengan upaya itu, setidaknya pada 2015 nanti lebih dari dua juta balita di 75 negara bisa diselamatkan dari kematian akibat diare dan pneumonia. Dari catatan UNICEF, setengah dari angka kematian anak-anak di dunia akibat diare dan pneumonia berasal dari lima negara yakni India, Nigeria, Republik Demokratik Congo, Pakustan dan Ethiopia.
Sebenarnya sudah ada beberapa upaya yang menunjukkan kemajuan dalam penanganan diare dan peneumonia di negara-negara miskin melalui vaksinasi hemophilus influenza type b sebaik vaksin pneumococcal dan rotavarius. Namun tetap pelu upaya lebih dari sekedar vaksinasi.
Air bersih dan sanitasi yang baik adalah persoalan utama di negara-negara miskin. Terdapat 783 juta orang di seluruh dunia yang tidak menggunakan sumber air yang baik, sementara 2,5 miliar warga dunia lainnya tidak menggunakan fasilitas sanitasi yang memadai.
"Hampir 90 persen kematian di dunia karena diare diakibatkan air yang tidak baik, sanitasi yang tak memadai serta kebersihan yang minim," tulis laporan UNICEF. "Mencuci tangan dengan air dan sabun, adalah cara paling efektif untuk mengurangi diare dan peneumonia pada anak."
Angka kematian anak-anak akibat peneumonia dan diare itu sangat kontras jika dibanding dengan penyebab lainnya. Anak-anak yang meninggal karena AIDS misalnya, hanya di angka dua persen. Sedangkan tujuh persen kematian anak-anak diakibatkan oleh malaria. (ap/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obesitas Pada Wanita Picu Kanker Rahim
Redaktur : Tim Redaksi