jpnn.com, BIREUEN - Polres Bireuen mengerahkan satu peleton personel Sabhara untuk bersiaga di Desa Sangso Kabupaten Bireuen, Aceh.
Mereka mengamankan lokasi pembangunan Masjid At Taqwa Muhammadiyah.
BACA JUGA: Sultan Tak Tahu Ada Masjid Dirusak di Wilayahnya
Penjagaan dilakukan menyusul pembakaran balai istirahat pekerja dan cetak cor tiang oleh massa pada Selasa (17/10) pukul 19.50.
Warga bersama aparat keamanan berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya.
Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 21.30 WIB. Massa membubarkan diri saat anggota TNI-Polri datang untuk mengamankan lokasi.
Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Polisi memperkirakan, kerugian mencapai Rp 10 juta.
Kapolres Bireuen AKBP Riza Yulianto menyatakan, upaya perdamaian terus berlanjut.
"Telah berlangsung sembilan kali sejak enam bulan terakhir di tingkat kecamatan hingga kabupaten," ujarnya.
Seusai peristiwa tersebut, upaya damai terus dirintis tokoh agama dan pemerintah. Kemarin Bupati Bireuen Saifannur mengadakan pertemuan di aula pendapa.
Pesertanya Wakil Bupati Muzakkar A. Gani, Wakil Ketua DPRK Athaillah M. Saleh, dan Kapolres Bireuen AKBP Riza Yulianto.
Kemudian, perwakilan MPU, tokoh dari Aswaja, Muhammadiyah, panitia pembangunan masjid, dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati menyampaikan harapannya agar persoalan dapat diselesaikan secara damai.
"Jangan ribut-ribut, malu kita sesama umat Islam," ujarnya.
Harapan persoalan berakhir damai juga disampaikan Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen Jufliwan.
Dia mengatakan, permasalahan sedang diselesaikan. "Hasil keputusan bersama selanjutnya ditandatangani forkopimda," ucap Jufliwan.
Di tempat terpisah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PW) Aceh Aslam Nur sangat menyayangkan insiden yang terjadi di Samalanga.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelesaiaan kepada pemerintah setempat dan pihak berwajib.
"Kami ingin Aceh damai dan tidak kisruh. Kami juga minta pada forkopimda menyelesaikan kasus ini," tuturnya.
Aslam Nur juga menyatakan telah meminta warga Muhammadiyah bersabar. "Saya minta kepada kader dan warga untuk tenang," ujarnya.
Imbauan bersabar juga datang dari Ketua DPW Dewan Dakwah Aceh Hasanuddin Yusuf Adan. "Tidak perlu membalas dengan kekerasan," katanya. (rah/adi/mai/c10/ami/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia