Dibayangi Resesi, Pelaku Bisnis Indonesia Paling Optimis Menyambut 2023

Rabu, 22 Februari 2023 – 23:06 WIB
Resesi menjadi ancaman serius bagi ekonomi Indonesia. Ilustrasi/foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Grant Thornton kembali mengeluarkan laporan rutin International Business Report (IBR) terbaru periode semester ke dua (H2) 2022, untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi dalam 12 bulan ke depan, termasuk Indonesia.

Memasuki 2023, perekonomian dunia terus dibayangi oleh ketidakpastian, hal itu sejalan dengan belum ada tanda-tanda berakhirnya perang Rusia-Ukraina, ditambah lagi dengan kenaikan harga barang-barang yang masih akan terjadi pada tahun ini akibat rantai pasok yang masih terganggu.

BACA JUGA: Banyak Kemudahan yang Didapat Masyarakat Jika Perppu Ciptaker Disahkan Menjadi UU

Dihadapkan dengan tingkat ketidakpastian ekonomi memasuki 2023, optimisme pelaku bisnis global menurun 5 persen menjadi 59% (turun dari 64% dibandingkan Q1 2022).

Menurut laporan IBR Grant Thornton, ketidakpastian ekonomi dan biaya energi tetap menjadi sorotan utama secara global dengan 60% pelaku bisnis global menyatakan hal ini sebagai tantangan utama dalam mengembangkan bisnis mereka.

BACA JUGA: Begini Cara Ganjar Milenial Center Banten Memperingati Hari Berpikir Sedunia

Berbeda dengan hasil dari pelaku usaha global, dalam laporan IBR Grant Thornton tersebut memaparkan 76% pelaku bisnis Indonesia optimis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat selama 2023.

Angka ini menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam (75%) dan Uni Emirat Arab (74%). Kabar positif tersebut tentu membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi 2023.

BACA JUGA: Lewat Evolution, Pupuk Kaltim Pacu Peran Pelajar Dalam Menangani Sampah Sejak Dini

Optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama yang berkaitan yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual.

Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan mereka di 2023 yang diyakini oleh 84% dari responden.

Sebanyak 72% dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka di tahun ini terlepas dari resesi yang menghantui.

Tidak hanya itu, sebanyak 74% pelaku bisnis Indonesia juga akan fokus untuk melakukan investasi di bidang teknologi dan juga menyelenggarakan berbagai program guna mempersiapkan tenaga kerja berkualitas.

“Memasuki 2023, banyak skenario pesimis dan skeptis mengenai perekonomian dunia yang sangat menurun, apabila dilihat dari invasi Rusia ke Ukraina, perubahan kebijakan moneter Amerika, belum lagi lonjakan Covid-19 Tiongkok. Namun, laporan IBR Grant Thornton di awal tahun ini membawa kabar baik, di mana pelaku usaha Indonesia sangat optimis menyambut 2023," ujar Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia.

Johanna berharap laporan survei ini bisa menularkan semangat dan optimisme untuk pelaku usaha lainnya dalam menumbuhkan bisnis mereka di tengah ekonomi global yang diprediksi akan bergejolak.

“Bahkan IMF menyebut ‘Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global’ karena dilihat dari angka-angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan positif. Hal ini terbukti, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72%. Pencapaian ini mencerminkan terus menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global,” lanjut Johanna.

Meski begitu, sambung Johanna, pemerintah harus tetap mempunyai kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan penguatan ekonomi nasional dalam menghadapi ancaman resesi yang akan terjadi.

Strategi yang dapat dilakukan antara lain perlu adanya pemberdayaan terhadap ekonomi domestik dengan menggali potensi sumber daya di daerah.

"Pemerintah juga harus memperhatikan pelaku UMKM yang memiliki peran yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengelola dana APBN 2023 dengan lebih baik lagi. Dari semua kesiapan tersebut, diharapkan Indonesia mampu melewati ancaman resesi 2023,” sebut Johanna.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler