Dibilang Kurang Tinggi, Ditolak Agensi

Minggu, 20 Januari 2013 – 09:18 WIB
Raline Shah. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos
MEMILIKI paras cantik dan berkulit bersih dengan tinggi 172 sentimeter (cm) ternyata tidak menjadi jaminan bagi Raline Shah untuk mudah menerjuni dunia modelling.

Dia pernah ditolak saat mendatangi agensi model di Singapura. Katanya, Raline kurang memenuhi syarat. Banyak bagian tubuhnya yang harus diperbaiki.

"Mereka bilang, "Mana bisa kamu jadi model"," katanya menirukan ucapan orang agensi model. Saat itu yang paling mendapat koreksi adalah pipinya yang chubby. Sang agensi juga mengatakan, rambut dan kulitnya Raline harus diperbaiki lagi. Selain masalah jerawat, warna kulitnya diakui saat itu tidak rata.

Tingginya yang 172 cm juga dipermasalahkan. Menurut mereka, tinggi badan seperti itu masih kurang untuk berjalan di catwalk luar negeri.

Di dunia modelling Indonesia, tinggi Raline masih dianggap proporsional untuk menyusuri catwalk. Meski ditolak, perempuan yang berulang tahun tiap 4 Maret tersebut tak lantas sedih. "Bagi saya, kalau tidak mau, ya sudah," ucapnya.

Tetapi, dunia entertainment tampaknya sudah menjadi jalan Raline. Gagal di catwalk tidak membuatnya kehilangan kesempatan menjadi model. Beberapa saat kemudian, dia punya kans untuk mewujudkan impiannya. "Kulit dibenerin agar bisa menjadi model iklan," terangnya.

Pada 2008, saat liburan kuliah, Raline mencoba mengikuti ajang Putri Indonesia. Dia mendapat gelar Putri Favorit, sedangkan pemenang utama diraih Zivanna Letisha Siregar. Meski gagal menjadi Putri Indonesia, Raline mengatakan ada hikmah yang diperolehnya. Yakni, dia semakin sadar bahwa dirinya bukan tipikal putri-putrian.

"Putri kan ngomongnya harus dijaga, sementara saya apa-adanya. Kalau tidak suka sesuatu, ya saya bilang tidak suka. Selain itu, kalau misalnya saat itu menang, bakal kacau rencana studi saya," urainya.

Setelah pemilihan Putri Indonesia, jalan Raline di dunia entertainment kian mulus. Saat perempuan yang mahir berbahasa Inggris dan Prancis itu menjadi public relation di Singapura, datang tawaran untuk membintangi iklan Ponds. Yang menggembirakan, iklan tersebut ditayangkan di 12 negara.

Selang beberapa waktu kemudian, dia menjadi brand ambassador operator seluler XL. Tidak berhenti di situ, tawaran iklan setelah itu mengalir deras. Kini dia sudah membintangi 15 iklan. Hingga suatu saat dia dihadapkan pada pilihan untuk menjalani seni atau bekerja kantoran.

"Mumpung masih muda, saya memilih seni. Di Asia, menjalani seperti ini lebih tepat pada usia muda. Baik energi maupun skill-nya. Kalau sudah berumur 40 tahun, sulit, kecuali kita memiliki kemampuan yang oke," terangnya. (dim/c8/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, Girlband Blink Perbanyak Suplemen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler