Dibunuh, Siswi SMP Dikubur di Belakang Rumah

Pelakunya Diduga Pacar Korban

Rabu, 05 Juni 2013 – 20:40 WIB
TULUNGAGUNG - Warga Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung, kemarin (4/6) gempar. Kegemparan itu terjadi setelah mereka menemukan gundukan tanah mirip kuburan di belakang rumah seorang warga bernama Yitno. Setelah gundukan itu dibongkar, ditemukan mayat remaja perempuan. Korban diketahui bernama Fitri Hani Saputri dan diduga tewas karena dibunuh.

Fitri tercatat sebagai siswi kelas VII SMPN 5 Tulungagung. Korban diperkirakan dibunuh dan langsung dikubur Sabtu (1/6). Pada mayat ABG asal Desa Wajaklor, Boyolangu, itu ditemukan luka di wajah dan bekas jeratan di leher.

Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Selang enam jam kemudian, polisi menangkap remaja laki-laki berinisial IF. Dia adalah teman dekat korban dan masih satu sekolah di SMPN 5. Hingga kini, remaja 14 tahun itu diperiksa di Mapolres Tulungagung. Tetapi, polisi belum menyimpulkan IF sebagai pelaku pembunuhan.

Berdasar informasi, korban dan IF menjalin hubungan asmara alias berpacaran. Diperkirakan, hubungan dua remaja yang masih di bawah umur itu melampaui batas sehingga korban diduga hamil. Saat korban meminta pertanggungjawaban, IF menolak. Belakangan diketahui, jenazah korban ditemukan dikubur di pekarangan belakang rumah Yitno, ayah IF.

Penemuan mayat tersebut berawal dari Suliati, warga setempat. Sekitar pukul 11.00, Suliati membuang sampah di pekarangan belakang rumah Yitno. Dia curiga saat melihat pecahan batu bata yang menutupi gundukan tanah. Perempuan 34 tahun itu lantas memberi tahu Yitno. Setelah mencangkul gundukan tanah tersebut, Yitno menemukan tangan manusia. ''Saya kaget dan langsung berhenti mencangkul. Saya langsung melapor ke polisi bersama kerabat,'' ungkapnya.

Tak lama kemudian, polisi tiba di lokasi dan langsung memasang police line. Warga lantas berbondong-bondong ke lokasi untuk menyaksikan penemuan mayat yang terkubur di dalam tanah itu. Sekitar pukul 11.30, tim identifikasi tiba dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Tim identifikasi Polres Tulungagung langsung menyisir lokasi penemuan mayat. Hasilnya, ditemukan beberapa barang milik korban seperti tas hitam, sepatu, dan baju seragam pramuka lengkap dengan setangan leher merah putih.

Berdasar penemuan barang-barang itu, petugas bisa mengungkap identitas korban. Apalagi, melihat baju seragam pramuka dan dasi panjang biru sebagai kelengkapan seragam putih biru. Dari seragam dan dasi itulah, diketahui bahwa korban bernama Fitri Hani Saputri.

Tim identifikasi kemudian membongkar gundukan tanah. Saat ditemukan, kondisi jenazah Fitri cukup mengenaskan. Bagian wajahnya dipenuhi luka lebam dan tangan terikat kawat. Di bagian lehernya, terdapat bekas jeratan tali. Mulut, hidung, dan telinga juga masih keluar darah. Korban ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dengan hanya berpakaian dalam. Barang bukti lain, seutas tali pramuka putih, ditemukan tidak jauh dari lokasi kuburan korban. Tali itu diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Berdasar penemuan tersebut, polisi menduga bahwa korban dibunuh dan dikubur di pekarangan belakang rumah Yitno. Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang beberapa barang milik korban di semak-semak sekitar lokasi.

''Kematian korban tidak wajar dan diduga kuat dibunuh. Itulah yang saat ini kami kembangkan,'' tutur Wakapolres Kompol Indra Lutrianto Anstono yang mewakili Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto di TKP kemarin.

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyatakan, korban diperkirakan belum lama meninggal dan dikubur di lokasi. Indikasinya, darah terlihat keluar dari mulut dan telinganya. Mayat juga belum berbau menyengat, padahal hanya dikubur sedalam 30 sentimeter. ''Kami berfokus kepada pelaku yang menghabisi nyawa pelajar SMP itu,'' ujarnya.

Terkait dengan dugaan korban hamil, Indra belum berani memastikan. Sebab, penyidikan masih terus dilakukan. Setelah pemeriksaan di lokasi kejadian, mayat langsung dibawa ke RSUD dr Iskak untuk diotopsi. Barang-barang korban juga diamankan polisi petugas sebagai barang bukti.

Sementara itu, sekitar enam jam setelah penemuan mayat tersebut, Satreskrim Polres Tulungagung mengamankan pemuda berinisial IF, pacar korban. Dia diduga sebagai pelaku yang tega menghabisi nyawa Fitri. IF pun dibawa dengan mobil Toyota Avanza hitam ke Mapolres Tulungagung.

Setiba di mapolres, IF dibawa ke ruang satreskrim dengan wajah tertutup topi. Namun, dia sempat menangis saat digiring ke ruang tersebut. Polisi juga mengamankan sepeda pancal yang diduga milik korban. Sepeda pancal itu ditemukan di rumah IF.

Kasatreskrim AKP Lahuri belum memastikan keterlibatan IF dalam pembunuhan tersebut. Polisi masih memeriksa IF secara intensif. ''Petugas mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi di lokasi dan teman-teman korban,'' tuturnya. (wen/cam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selingkuhi Istri Polisi, Dokter Sembunyi di Lemari

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler