JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mengaku malu memakai simbol DPR. Pasalnya, lembaga yang dipimpinnya itu kini dipersepsikan sebagai sarang koruptor. Padahal, anggota legislatif yang terlibat tindak pidana korupsi hanya segelintir orang tapi opininya seolah-olah dipandang sebagai satu lembaga yang korupsi.
Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu mengaku ketika berkunjung ke daerah banyak masyarakat memertanyakan dan mengecap DPR sebagai sarang koruptor. Makanya, lambang-lambang DPR ia tanggalkan karena merasa malu.
"Malu pakai emblem karena citra DPR buruk. Di daerah ketemu banyak orang mereka menanyakan itu (kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR). Jangan-jangan sampai satu dua yang terlibat korupsi, seolah-olah semua satu DPR korupsi. Itu malu saya. Karena (DPR) dikonotasikan sebagai sarangnya koruptor," kata Marzuki, di Anyer, Banten, Sabtu (14/7), malam.
Padahal, lanjut dia, belum tentu semua anggota DPR korupsi. Begitu juga yang di komisi, belum tentu semua melakukan korupsi. "Kalau dibilang maling, dimana-mana ada. Di kampung kita juga ada maling," kata Marzuki.
Ia menjelaskan, apa yang dipersepsikan oleh lembaga survei bahwa DPR itu lembaga terkorup bukanlah sebuah fakta. Menurutnya itu persepsi. "Persepsi itu dibangun melalui opini lalu dikembangkan publikasi secara massif. Tiap hari berita DPR korupsi lalu muncul opini DPR sarang koruptor. Tapi, itu bukan fakta. Masyarakat tidak paham kalau itu polling," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Minta Foke Rajin Temui Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi