jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan kronologi dari kejadian para kepala desa mengatasnamakan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang menyuarakan wacana Presiden Jokowi tiga periode.
Dia mengatakan tidak ada deklarasi tiga periode pada acara tersebut.
"Dan perlu kami tegaskan waktu Pak Presiden ada di ruang tersebut, tidak ada pernyataan deklarasi apa pun. Jadi kalau ada deklarasi itu di luar pengetahuan kami," ucap Pratikno dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/4).
Dia menyebutkan pada saat acara Silaturahmi Nasional APDESI kemarin, pemerintah hadir dengan status diundang.
"Deklarasi yang dilakukan yang kami baca di media itu dilakukan belakangan setelah kami meninggalkan tempat," lanjut dia.
Di sisi lain, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan tidak ada anggaran baik di Setneg, Setkab, maupun KSP mengenai banyaknya kegiatan yang menyuarakan wacana presiden tiga periode.
"Presiden telah empat kali menyampaikan kepada publik yang terakhir tanggal 30 Maret di Borobudur, saya yakin apa yang disampaikan presiden sudah cukup jelas ditangkap oleh publik," tutur Pramono.
Tak hanya itu, Pramono juga menyebutkan wacana (presiden) tiga periode tidak mudah, khususnya harus mengamendemen UUD 1945 untuk mengakomodasi hal tersebut. (mcr8/jpnn)
BACA JUGA: LaNyalla Ingatkan Menko Luhut Hentikan 2 Narasi Politik Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut Punya Jabatan Mentereng di APDESI Pendukung Jokowi 3 Periode, Hemm
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra