Informasi masih yang berhasil dihimpun menyebutkan saat itu Suhaimi bersama tiga rekannya sedang mengendarai sebuah mobil jenis Toyota Avanza dengan nomor polisi DK 1446 AP. Saat tiba di wilayah Lingkuk Bunut, Desa Lekor, Kecamatan Janapria Loteng korban berhenti. Salah satu rekan korban turun dan hendak bertanya sesuatu kepada warga sekitar. Namun entah karena apa, rekan korban itu urung bertanya dan naik lagi ke dalam mobil. Setelah itu, korban bersama rekannya langsung tancap gas.
Pada saat rekan korban turun dan naik lagi, ada masyarakat yang memanggilnya. Akan tetapi korban dan rekan-rekannya tidak menggubris panggilan masyarakat tersebut. Sehingga warga yang sudah termakan isu langsung menaruh curiga terhadap korban dan rekan-rekannya.
Karena walaupun sudah dipanggil korban tidak menghentikan laju kendaraan yang dikemudikannya. Hal itulah yang membuat warga semakin menaruh curiga kepada korban dan rekan-rekannya. Belasan sepeda motor dan mobil melakukan pengejaran terhadap korban. Bahkan warga yang mengejar sempat meneriaki korban dan rekan-rekannya maling dan pelaku penculikan anak. Akibatnya warga yang ikut mengejar semakin banyak.
Tepat di wilayah Desa Sukaraja di jalan provinsi jurusan Keruak-Loteng, mobil korban terhenti. Karena di depannya ada sebuah dum truk yang menghalangi laju kendaraan korban. Pada kesempatan itulah massa yang melakukan pengejaran langsung melempar kaca mobil korban.
Saat itu, tiga rekan korban yang belum diketahui identitasnya berhasil melarikan diri dari kerumunan massa. Informasinya, rekan korban berhasil melarikan diri ke wilayah Kecamatan Janapria. Sedangkan korban yang sekaligus supir tidak bisa ikut melarikan diri. Sehingga hanya korban menjadi bulan-bulanan massa. Karena saat berhasil menghentikan mobil itu, korban langsung di massa.
Akibatnya, korban mengalami luka serius dan meninggal dunia di tempat. Setelah mengetahui korban sudah tewas, massa kemudian melampiaskan kemarahannya ke mobil korban. Mobil Avanza itu dibakar oleh massa.
Beruntung korban tidak ikut dibakar oleh massa. Karena aparat kepolisian langsung mengamankan mayat korban. Setelah itu, mayat korban langsung dibawa ke Puskesmas Sukaraja untuk dilakukan identifikasi korban. Akhirnya, mayat korban dibawa RSUD dr R Soedjono Selong untuk di otopsi. Kejadian ini menurut warga begitu cepat. Bahkan warga sekitar juga ikut kaget.
Saat dikonfirmasi Kapolres Lotim AKBP Agus Nugroho membenarkan adanya kejadian tersebut. Bahkan dia langsung terjun ke lokasi untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
Pada kesempatan itu, mantan Kapolres Dompu itu menceritakan kronologis kejadiannya. Menurutnya, korban dan massa yang mengejar adalah warga Loteng. Akan tetapi tempat kejadian perkara (TKP) di Lotim. “Korban diteriaki pencuri anak oleh warga saat melintas di Lekor. Karena di dalam mobil itu ada sejumlah orang dan diduga ada anak kecilnya,” ungkapnya.
Kemudian warga melakukan pengejaran sampai di Sukaraja Jerowaru Lotim. Hal ini akibat korban yang merasa tertekan karena dikejar oleh massa. Mobil korban terhenti karena di depannya ada kendaraan lain. Beruntung korban tidak dibakar karena polisi langusung datang ke TKP. “Saat tertangkap korban langsung di massa,” ungkapnya.
Terkait dugaan pencurian anak, masih belum bisa dibuktikan. Karena sampai kemarin belum ada bukti yang menguatkan dugaan itu. Menurutnya, ini hanya isu saja dari orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk kasus ini, masyarakat Sukaraja tidak tahu apa-apa hanya jadi penonton. Korban dan masyarakat yang menghakimi dari Loteng. “Kami akan melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Kasus ini sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan jurusan Keruak-Loteng. Karena warga yang melintas juga ingin menyaksikan kejadian ini dari dekat. Terlebih saat korban dibawa ke Puskesmas Sukaraja. Kapolres Lotim sempat memberikan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi dan mempercayai informasi yang tidak benar. “Penculikan anak ini hanya isu saja, jangan mudah percaya,” ajaknya.(rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selisih Paham, Disabet Samurai
Redaktur : Tim Redaksi