JAKARTA - Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Arya Budi, menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan diuntungkan jika nantinya didepak dari Sekretariat Gabungan (Setgab) parpol pendukung pemerintah. Sebab, menyingkirkan PKS justru akan mengangkat citra partai yang kini dipimpin Anis Matta itu.
Menurut Arya, kalau PKS sampai dikeluarkan dari Setgab karena menolak kenaikan harga BBM, maka partai yang juga pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan memanfaatkan isu sebagai pihak yang dizalimi. "Karena membela rakyat untuk menolak kenaikan harga ̉̉M," kata Arya saat dihubungi, Rabu (12/6).
Arya menambahkan, partai koalisi pendukung SBY termasuk PKS memiliki kader di kabinet. Karenanya jika PKS konsisten keluar dari Setgab, maka kader-kadernya yang kini jadi menteri pun harusnya ditarik. "Jadi kalau PKS keluar dari koalisi, maka wajib untuk menarik menterinya," ucapnya.
Saat ini ada tiga menteri PKS di dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Mereka adalah Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, serta Menteri Pertanian Suswono.
Arya menilai, Golkar merupakan partai yang paling berpeluang untuk mengisi tiga kursi menteri yang kemungkinan bakal ditinggalkan PKS jika didepak dari barisan koalisi. "Golkar adalah partai paling diuntungkan baik akan mendapatkan insentif menteri atau barter isu kasus partai. Karena Golkar mempunyai kuantitas kursi besar di parlemen dan kapasitas politiknya sebagai partai yang telah matang sejak lama," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI-ATM Sepakat Amankan Selat Malaka
Redaktur : Tim Redaksi