Didi Riyadi Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Begini Isinya

Kamis, 15 Juli 2021 – 15:43 WIB
Didi Riyadi. Foto: Instagram/didiriyadiofficial

jpnn.com, JAKARTA - Aktor sekaligus musikus Didi Riyadi menulis surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam surat itu, Didi berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak perlu diperpanjang.

BACA JUGA: Tegas, Didi Riyadi Mengaku Sudah Move On dari Ayu Ting Ting

Dia menuliskan surat terbuka sebanyak tiga halaman itu melalui akunnya di Instagram.

"Kepada yang terhormat Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo. Perkenankan saya menyampaikan surat terbuka pertama saya," tulis Didi.

BACA JUGA: Lihat Dul Jaelani Kecup Kening Tissa Biani, Didi Riyadi Ngomong Begini

Drumer Element itu mengaku sudah melakukan berbagai pendekatan sebelum membuat surat terbuka tersebut.

Dari pendekatan itu, dia menyimpulkan tidak setuju jika PPKM Darurat Jawa-Bali diperpanjang.

BACA JUGA: Ayu Ting Ting Masuk Nominasi Wajah Tercantik di Dunia, Saingi Jennie BLACKPINK

"Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali 1. Simple saja pak, sudah pasti banyak yang terkena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," bunyi surat itu.

Menurut pria berusia 31 tahun itu, sejak awal pandemi Covid-19 sampai sekarang ini banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di-PHK, seniman tidak lagi bisa manggung.

Selain itu, kata Didi, PSBB, PPKM atau sejenisnya tidak mampu meredam penyebaran Covid-19.

"Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan," ujarnya.

Maka dari itu, Didi menyarankan PPKM Darurat itu diupayakan dengan versi yang lebih ramah atau berpihak pada masyarakat menengah ke bawah.

Dia menyebut golongan itu yang terdampak karena pandemi Covid-19. "Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja," ujarnya.

Didi menyarankan beberapa langkah hal yang harus dilakukan. Pertama, mengevaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar-lembaga.

Kedua, sosialisasi dan edukasi secara masif tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk sukarelawan.

Ketiga, menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak banyak bersifat aturan, tetapi bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu

Terakhir, mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19, tetapi juga mengidentifikasi yang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat. (ddy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler