jpnn.com, JAKARTA - Didimax Berjangka kembali menyelenggarakan program literasi perdagangan komoditi melalui topik Correlation between Gold & Forex di Hotel Aryaduta, Makassar.
Direktur Didimax, Cenli Yani menjelaskan program ini kembali diagendakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), khususnya emas dan forex.
BACA JUGA: Didimax Bagikan Tip Sukses Belajar Trading Forex untuk Pemula, Cek di Sini
Dia berharap program literasi itu bisa mengubah paradigma masyarakat tentang trading emas atau forex yang semula negatif menjadi positif.
Dengan begitu, masyarakat dapat menjadikan trading emas atau forex sebagai alternatif investasi yang aman.
BACA JUGA: Nasabah Baru Didimax Bisa Dapat Bonus Rp 1 Juta, Begini Caranya
"Saya berharap masyarakat tidak lagi merasa tertipu oleh oknun-oknum yang merusak paradigma trading emas dan dorex menjadi negatif, padahal trading forex sudah di atur oleh pemerintah sedemikian baik untuk melindungi masyarakat agar bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman," kata Cenli Yani kepada awak media, baru-baru ini.
Pada kesempatan yang sama, Analis Didimax, Syamsu Ramadhan menekankan pentingnya edukasi dalam memahami dinamika pasar, strategi, analisis serta risiko pada transaksi investasi atau pun trading.
BACA JUGA: Didimax Tawarkan Berbagai Keuntungan Trading Forex, Apa Saja Sih?
Oleh karena itu, Syamsu menilai kelas edukasi dari Didimax sebagai langkah revolusioner untuk membantu para pemula yang ingin berinvestasi.
Didimax memprioritaskan kebutuhan perdagangan pelanggan dengan menyediakan platform ramah pengguna yang menawarkan lingkungan perdagangan yang stabil dan transparan.
"Untuk meningkatkan pengalaman perdagangan pelanggan, tim profesional Didimax dapat menyediakan perdagangan di berbagai produk investasi yaitu forex, logam, futures, dan Saham dengan penawaran harga kompetitif dengan komisi sangat rendah," ujar Syamsu. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih Rating Sangat Baik, Didimax Berkomitmen Beri Pelayanan Terbaik
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah