KEPANJEN-Langkah antisipasi terus dilakukan menjelang kenaikan bahan bakar minyak (BBM) per April mendatang. Seperti yang dilakukan Muspika Kepanjen yang bakal mendirikan posko pemantau BBM. Pendirian posko untuk mengantisipasi gejolak sosial. Karenanya pihak yang dilibatkan di posko adalah dari unsur Polri, TNI dan Pemerintah Daerah.
“Sifat kerjanya nanti lebih kepada mengantisipasi gejolak. Tujuannya tentu tercipta kondisi yang kondusif di Kepanjen,” kata Wakil II Posko Pemantau, Kapten Wahyudi Siswanto.
Diterangkan Komandan Koramil Kepanjen itu, selain mengantisipasi gejolak, mereka yang dilibatkan juga diarahkan untuk membantu kinerja polisi. Yakni, melakukan pengawasan terhadap SPBU di Kecamatan Kepanjen. Termasuk, mereka yang melakukan pembelian BBM.
“Untuk penindakan, dikembalikan ke kepolisian. Jadi ketika ada temuan yang sifatnya menyalahi, maka akan diadukan kepada petugas kepolisian. Keberadaan posko sendiri, sifatnya pendirian per-kecamatan,” tambahnya.
Disinggung mengenai petugas yang dilibatkan, Wahyudi menjelaskan, setiap harinya akan ada empat anggota yang berjaga di posko. Dua orang nantinya mobiling, sementara dua lainnya di posko.
“Pendiriannya nanti akan ditempatkan di kantor kecamatan. Terhitung sejak H-3 kenaikan BBM, posko sudah akan beroperasi. Posko baru akan dibubarkan ketika memasuki H+7 kenaikan BBM,” terangnya.(sit/eno)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HKTI Sulap Lahan Tandus
Redaktur : Tim Redaksi