jpnn.com, JAKARTA -
jpnn.com, JAKARTA -
BACA JUGA: Selebgram Palembang Tidak Ditahan Seusai Jalani Pemeriksaan, Ini Alasan Polda Sumsel
Selebgram Afifah Riyad baru-baru ini mengejutkan warganet karena mengaku dianiaya oleh mantan pacar suaminya, Regi Nazlah.jpnn.com, JAKARTA -
BACA JUGA: Viral di Medsos, Selebgram Palembang Dukung Masyarakat Bakar Lahan di Sumsel
Gegara kejadian itu, Afifah pun melaporkan Regi yang juga seorang selebgram tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan penganiayaan.jpnn.com, JAKARTA -
BACA JUGA: Seusai Buat Video Dukung Pembakaran Hutan, Selebgram Palembang Minta Maaf
Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/4220/VII/2023/SPKT POLDA METRO pada 21 Oktober 2022.jpnn.com, JAKARTA - Buntut dari laporan ini, Regi Nazlah pun dipanggil penyidik ke Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi.
jpnn.com, JAKARTA -
jpnn.com, JAKARTA - Regi Nazlah menghadiri panggilan polisi dengan didampingi kuasa hukumnya, Bertua Hutapea.
jpnn.com, JAKARTA -
jpnn.com, JAKARTA - Ditemui seusai pemeriksaan, Regi enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan kuasa sepenuhnya kepada sang pengacara.
jpnn.com, JAKARTA -
jpnn.com, JAKARTA - "Regi dipanggil untuk klarifikasi tentang kasus dia, hari ini kami datang dengan saksi yang ada di tempat kejadian," ujar Bertua Hutapea kepada awak media, Senin (30/10).
jpnn.com, JAKARTA - Bertua mengungkapkan pihaknya membawa saksi dan bukti yang menunjukkan bahwa Afifah memulai penyerangan.
jpnn.com, JAKARTA - Dia membawa sepatu yang diduga dijadikan senjata oleh Afifah saat memukul kliennya.
jpnn.com, JAKARTA -
jpnn.com, JAKARTA - "Kami juga membawa bukti bahwa regina yang pertama kali dipukul oleh pelapor kala itu," ujarnya.
jpnn.com, JAKARTA - Bertua menyatakan kliennya menerima kekerasan verbal dari Afifah sehingga tersulut emosi.
jpnn.com, JAKARTA - Dia menegaskan kliennya tidak akan emosi dan terlibat dalam keributan tersebut tanpa alasan.
jpnn.com, JAKARTA - "Semua kalau dikasari, akan lakukan pembelaan diri, gak mungkin langsung cakat-cakar," tuturnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah