jpnn.com - JAKARTA -- Kelompok Bridge Seninan terus memberikan sumbangsih untuk perkembangan olahraga bridge di Indonesia. Kali ini klub yang juga dikenal dengan nama Monday Bridge Club akan menyelenggarakan Turnamen Bridge “Dora Sumitro” di Hotel JS Luwansa, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, tanggal 26 April 2014 .
Turnamen Bridge terbuka ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Kartini 2014. Tidak salah jika Monday Bridge Club menjadikan momen Hari Kartini untuk menggelar turnamen Bridge.
BACA JUGA: Gilas Roma, Persembahan Spesial Napoli Untuk Maradona
Itu karena sebagian besar Kelompok Bridge Seninan adalah perempuan yang sudah berusia 60 tahun ke-atas. Selain itu, olahraha bridge juga tidak mengenal batas usia.
“Turnamen Bridge terbuka sengaja kami pilih untuk memperingati Hari Kartini, karena olahraga Bridge tidak mengenal batas usia . Olahraga ini mampu mengasah daya pikir agar tetap tajam serta melatih pengendalian emosi, karakter yang penting bagi perempuan,” jelas Herawati Diah (96 tahun) penggagas turnamen, mewakili Monday Club.
BACA JUGA: Recovery Falcao Masuki Tahap Kedua
Herawati menjelaskan, turnamen bridge Dora Sumitro mendapat dukungan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD). “Kami sangat menghargai kesediaan YAD mendukung kegiatan ini. Oleh karena itu, nama Dora Sumitro kami gunakan, sekaligus mengenang Ibu Dora Sumitro yang sampai akhir hayatnya di usia 87 tahun, adalah pemain bridge handal anggota Monday Club,” jelas Herawati.
Bridge bukanlah jenis olahraga baru di Indonesia. Bahkan, Indonesia bahkan pernah menjadi negara yang sangat berprestasi dan disegani di kancah dunia.
BACA JUGA: Hancurkan Roma, Performa Napoli Nyaris Sempurna
“Bridge itu olahraga otak, mengandalkan kecerdasan pemikiran. Olahraga ini bukan permainan individu, melainkan tim karena dimainkan dua orang sebagai satu tim,” kata Paula Wirjawan Djojosoegito (83 tahun) yang didapuk menjadi Ketua Penyelenggara Turnamen.
Turnamen ini terbuka untuk diikuti pasangan pemain bridge dari berbagai klub yang ada di Jakarta. Bagi yang berminat silahkan menghubungi panitia melalui klubnya masing-masing.
“Kami menghimbau keikutsertaan banyak pemain bridge perempuan untuk turut serta pada turnamen, yang menurut rencana akan diikuti oleh 200 orang peserta dan diharapkan dapat dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Linda Gumelar,” lanjut Paula.
Lebih dari dua tahun terakhir ini sangat sedikit turnamen bridge yang diselenggarakan “Mungkin bridge memerlukan perhatian dari induk Organisasinya di Indonesia, agar dapat berkembang,” ujar Herawati.
Bagi Yayasan Arsari Djojohadikusumo, mendukung kegiatan ini adalah sebagai bagian dari upaya memelihara semangat kejuangan Ibu Kartini bagi perempuan Indonesia.
“Turnamen ini adalah sebuah langkah kecil yang diinisiasi sekelompok pemain bridge perempuan lanjut usia. Dengan semangat Kartini yang tinggi, kami berharap mereka menjadi teladan dan inspirasi bagi perempuan lainnya,” kata Aryo Djojohadikusumo, Wakil Pengurus Yayasan Arsari Djojohadikusumo. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hodgson Ogah Panggil Terry ke Timnas Inggris
Redaktur : Tim Redaksi