jpnn.com, YOGYAKARTA - Dharma Wanita Persatuan (DWP) UGM bekerja sama dengan Yayasan Sumbang Kawruh Indonesia (SUKRI) menggelar kegiatan UGM Harmoni.
Acara ini merupakan sebuah pertunjukan yang menampilkan instalasi seni merangkai bunga beyond art.
BACA JUGA: PINTU Community NFT Sukses Digelar, Bagikan Hadiah Hingga Rp 50 Juta
Ada lebih dari 10 instalasi bunga yang akan dipertunjukan dalam kegiatan tersebut seperti sepeda, buku, kipas, trophy, kursi, dan beberapa bentuk rangkaian bunga indah lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum secara gratis di area Boulevard UGM Yogyakarta pada 18-20 Desember 2023.
Instalasi bunga ini memerlukan 77 ribu kuntum bunga klobot jagung dan 30.000 kuntum bunga segar dari berbagai jenis, bentuk, dan warna yang dirangkai secara bergotong royong oleh kurang lebih 150 sivitas akademika UGM dan relawan.
BACA JUGA: InJourney Group Hadirkan Berbagai Acara Seru Saat Libur Nataru, ada Diskon Spesial Hingga Sheila On7
Yang paling menarik dan istimewa dari Harmoni UGM adalah instalasi karpet bunga atau hamparan permadani yang terbuat dari susunan bunga-bunga.
Karpet bunga ini merupakan pertunjukan pertama kali yang diadakan di DIY Jateng dan akan menjadi karpet bunga terbesar yang pernah digelar di pulau Jawa.
BACA JUGA: Produksi Kopi Naik, Harga Meningkat, Hingga Jadi Juara Dunia
“Rangkaian bunga ini kami persembahkan untuk menyemarakkan perhelatan Dies Natalis UGM ke-74. Gelaran instalasi bunga ini kami gelar untuk menjadi simbol kolaborasi yang harmonis antara seluruh individu dan komunitas dalam naungan UGM yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, sekaligus juga menyampaikan pesan-pesan khusus untuk memperingati perjalanan 74 tahun UGM," ujar Indun Dewi Puspita, selaku ketua DWP UGM.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari beberapa mitra strategis UGM, di antaranya PT Pertamina, PT Waskita Karya, PT Jamkrindo dan MIND ID.
“Karpet bunga dibuat tidak hanya menggunakan bunga-bunga segar yang indah, namun juga memanfaatkan kembali limbah dari kulit jagung yang sudah tidak terpakai. Limbah kulit jagung yang dikenal sebagai klobot disulap menjadi kerajinan bunga yang indah dan ikut menghiasi karpet bunga yang terhampar sepanjang kurang lebih 42 meter di Boulevard Kampus UGM,” jelas Indun.
Hamparan karpet bunga ini bukan sekedar karya seni merangkai bunga yang indah, tetapi juga memiliki misi sosial yang berdampak langsung baik secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat, khususnya pengrajin bunga klobot jagung yang sebagian besar adalah perempuan penyangga ekonomi keluarga.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada