Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa masyarakat Barat kelebihan berat badan karena makan berlebih dan bukan karena gaya hidup yang tidak aktif. Diperkirakan satu dari tiga populasi dunia bakal mengalami kelebihan berat badan karena hal yang sama, berdasarkan angka yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dimana satu dari 10 orang akan mengalami kelebihan berat badan pada 2015.
Faktor-faktor berbeda juga terlibat, termasuk makanan olahan tinggi gula dan lemak, ukuran porsi besar, dan gaya hidup dimana mobil dan mesin menggantikan kerja fisik. Menurut laman BBC (26/7), beberapa ahli menyatakan kebutuhan kalori kita berkurang banyak sejak revolusi industri, dan ini menjadi faktor risiko yang lebih besar bagi obesitas dibandingkan perubahan pola makan.
Hal ini diteliti pada penggunaan energi suku Hadza di Tanzania, yang masih hidup sebagai pemburu dan merupakan model gaya hidup manusia kuno yang masih ada hingga kini.Para anggota suku yang mencari makan dengan berburu hewan dan memetik buah-buahan dan akar-akaran dengan berjalan kaki, menggunakan busur panah, kapak kecil dan tongkat penggali. Mereka tidak menggunakan alat modern atau senjata.
Bertolak dari itu, tim ilmuan dari AS, Tanzania dan Inggris mengukur penggunaan energi pada 30 pria dan wanita Hadza berusia antara 18 dan 75. Mereka menemukan tingkat aktivitas fisik jauh lebih tinggi pada pria dan wanita Hadza, tetapi ketika dikoreksi untuk ukuran dan berat, tingkat metabolisme mereka tidak jauh berbeda dengan masyarakat Barat.
"Setiap orang berasumsi bahwa pemburu akan membakar ratusan kalori lebih banyak dalam satu hari dibandingkan orang dewasa di AS dan Eropa," ujar Dr Herman Pontzer peneliti dari departemen antropologi di Hunter College, New York.
Menurutnya, data itu menjadi kejutan, karena menekankan kompleksitas penggunaan energi. Namun, dirinya tetap menekankan bahwa olahraga penting untuk menjaga kesehatan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Perceraian Didominasi Gugatan Istri
Redaktur : Tim Redaksi