MAKASSAR - Harapan salah seorang guru sekolah dasar di Makassar berinisial Hj St Nh untuk mendapatkan sertifikat kelulusan sertifikasi sirna. Pasalnya, janji mendapatkan sertifikat kelulusan sertifikasi itu berasal dari penipu. Alhasil, Hj St Nh harus kehilangan Rp25 juta.
Korban Hj St Nh, saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR (JPNN Group) mengaku, saat itu dirinya menerima telepon dari seseorang yang mengaku bernama Syamsu Alam. Si penelepon mengaku dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel. Melalui nomor telepon 085283668494, pelaku menawari dirinya untuk memberikan sertifikat kelulusan sertifikasi.
Hanya saja, Hj St Nh diminta menyiapkan Rp9,7 juta. "Saya bilang sama dia, kalau saya tidak punya uang. Tapi, yang mengaku Syamsu Alam bilang kalau hari ini terakhir. Jadi, saya transfer uang ke rekeningnya," bebernya.
Pengiriman uang ke nomor rekening BRI Cabang Puri Indah Jakarta dengan nomor rekening 095801001727503 atas nama Mardani Putra.
Uang dikirim melalui transfer melalui teller dan ATM. Korban pertama kali mengirim uang tunai sebesar Rp5 juta, ke nomor rekening tersebut sekitar pukul 13.21. Kemudian melakukan transfer via ATM pukul 13.47. Ironisnya, pelaku kembali menghubungi korban jika uang yang diberikan masih kurang.
"Adik saya sempat curiga. Kenapa jumlah yang diminta sangat besar. Karena saya tidak punya uang, adik saya yang transfer. Masing-masing sebesar Rp5 juta. Jadi totalnya Rp25 juta. Saya percaya, karena dia dapat nomor teleponku dari pengawas. Juga, saya dihubungi seseorang yang mengaku kadis di nomor 081314290977," ungkap Hj St Nh. Pelapor meminta agar nama pengawas yang dia sebut tidak diungkap.
Salah seorang pengawas yang mendampingi korban yang enggan disebutkan namanya, membenarkan jika pelaku terlebih dulu menghubungi dirinya dan menanyakan ada berapa guru yang berada di sekolah yang dibawahinya tidak lulus sertifikasi. Setelah, menyebut jumlah, pelaku kemudian meminta nomor telepon.
"Bahkan, tadi siang dia masih meminta nomor telepon salah seorang guru SMP lainnya. Waktu pertama kali menelepon dia mengaku bernama Syamsu Alam dari LPMP. Saya sendiri memang kenal seseorang dengan nama Syamsu Alam karena pernah membawakan materi. Cuma, saya tidak tahu apakah itu dirinya atau bukan. Makanya saya berikan nomor telepon ibu ini," ungkap pengawas yang dimaksud.
Mencuatnya permasalahan tersebut setelah pelaku kembali menelepon korban. Bahkan, dirinya diminta untuk mengambil sertifikat tersebut ke Dinas Pendidikan Makassar. "Saya kemudian melapor ke kepala sekolah, kalau saya sudah dihubungi Pak Kadis (kepala Dinas Pendidikan Makassar, red). Kepsek (kepala sekolah, red) langsung menelepon Pak Kadis dan diminta untuk segera menghadap," kata Hj St Nh.
Kepala sekolah tempat Hj St Nh mengabdi, UM, menambahkan, saat bertemu dengan kepala dinas masalah tersebut langsung terbantahkan. "Pak Kadis bilang kalau itu tidak benar. Dirinya tidak pernah melakukan itu," kata UM yang datang bersama pelapor.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Mahmud, BM, menegaskan, jika itu merupakan penipuan. "Guru itu sudah kena tipu. Tidak pernah ada permintaan dana sertifikasi. Kami minta para guru untuk lebih berhati-hati. Agar, kasus penipuan yang dialami guru tersebut tidak menimpa guru-guru lainnya," kata Mahmud BM yang dikofirmasi via telepon. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Stres Tewas Bunuh Diri
Redaktur : Tim Redaksi