Dikabarkan Terkait Paham Radikalisme, Begini Respons Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Sabtu, 12 Oktober 2019 – 10:10 WIB
Mencegah Radikalisme. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten menolak keras dikait-kaitkan dengan paham radikalisme ektrem dan terorisme.

Hal itu disampaikan Pimpinan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten Ali Nurdin terkait adanya peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Jend TNI (Purn) Wiranto beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Wiranto Ditusuk, PB PMII: Sinyal Kuat Radikalisme Masih Mengancam Negara

"Secara kelembagaan maupun perorangan, UNMA sama sekali tidak ada kaitannya dengan organisasi teroris. Seluruh materi pelajaran di UNMA Banten maupun di 2.000 sekolah dan madrasah Mathla’ul Anwar di seluruh Indonesia tidak ada sedikit pun yang mengajarkan paham radikalisme ektrem dan terorisme," ujar Ali dalam keterangannya.

Ali menuturkan bila aparat yang berwenang mendapatkan bukti mengenai adanya keterlibatan guru, dosen, pegawai, mahasiswa atau sivitas akademika UNMA Banten yang terindikasi menganut paham radikal ekstrem yang mengarah kepada tindakan terorisme, silakan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"UNMA Banten tidak akan ragu-ragu untuk memberhentikan setiap dosen, staf, maupun mahasiswa yang terbukti menganut paham radikal ekstrem dan menganjurkan terorisme," terang dia.

Terkait masih adanya masyarakat yang terpapar paham radikal ekstrem dan terorisme, UNMA Banten dan PB Mathla’ul Anwar telah menyatakan sikapnya mengutuk keras tindak kejahatan terhadap pejabat negara tersebut.

"Radikalisme yang menganjutkan perbuatan teror dan kekerasan bersenjata jelas bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan universal, karena itu perlu dibasmi dan diberantas sampai ke akar-akarnya," tegasnya.

"UNMA Banten membuka diri dan akan terus melakukan upaya penyadaran dan dakwah dalam deradikalisasi bagi masyarakat yang terpapar paham radikal ekstrem," imbuhnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler