Dikalahkan Persebaya, PSPS Habis-habisan di Laga Terakhir

Minggu, 19 November 2017 – 07:15 WIB
Bonek. Ilustrasi Foto: Sugeng Deas/dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang dipadati Bonek bergemuruh, begitu tandukan pemain Persebaya Rishadi Fauzi menjebol gawang PSPS Riau yang dikawal Gianluca Pandeynuwu pada menit ke-86.

Semuanya antusias. Semifinal Liga 2 ada di depan mata. Ya, dengan kemenangan 1-0 atas PSPS dalam laga kedua grup Y babak 8 besar Liga 2 tadi malam dan PS Mojokerto Putra kalah 0-3 oleh PSIS Semarang, Persebaya dipastikan lolos ke semifinal.

BACA JUGA: Persebaya vs PSPS, Alfredo: Harus Menang tapi Main Tenang

Tidak sekadar lolos, melainkan sekaligus menjadi juara grup Y.

Penyebabnya, meski masih ada satu pertandingan, yakni melawan PS Mojokerto Putra pada Selasa (21/11), tapi dengan enam poin saat ini, Green Force –julukan Persebaya– tak mungkin lagi digusur dari puncak klasemen. Mereka unggul head-to-head atas PSPS dan PSIS Semarang.

BACA JUGA: Kalteng Putra vs Martapura FC: Ibarat Final

Tidak mudah bagi Persebaya mendapatkan satu gol itu. Ada beberapa peluang emas, termasuk ketika Rishadi berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper pada menit ke-76.

Sayang, tembakan mantan pemain Madura United itu masih berada di atas gawang PSPS.

BACA JUGA: Terhukum, Suporter PSMS Medan Kok Boleh Masuk Stadion?

Selain itu, pada menit ke-10, Rishadi sempat menyarangkan bola ke gawang PSPS. Berawal dari sepakan bebas Kurniawan Karman, Rishadi menang dalam perebutan bola dan menyundul masuk ke gawang.

Namun, wasit Nusur Fadilah yang memimpin jalannya laga menganggap Rishadi terkena offside.

Setelah babak pertama yang tanpa gol, pelatih Angel Alfredo Vera meminta pasukannya bermain lebih simpel pada babak kedua. Alfredo juga memasukkan tiga pemain.

Adam Maulana menggantikan Said Mardjan pada menit ke-52, Oktafianus Fernando menggantikan Rangga Muslim (59’), dan Rendi Irwan menggantikan Karman (75’).

Hasilnya mengagumkan. Persebaya yang di babak pertama memainkan bola-bola pendek di garis pertahanan sendiri mulai berani menyerang.

Umpan panjang langsung ke depan diperagakan. Pemain Askar Bertuah –julukan PSPS– yang kehabisan tenaga di akhir-akhir laga pun harus menerima kekalahan setelah Rishadi mencetak gol.

Alfredo mengakui anak asuhnya bermain buruk pada babak pertama. Walaupun menguasai jalannya laga, efektivitas permainan tidak terlihat.

’’Kami terlalu buru-buru. Tidak bergerak, bola tidak mengalir dengan benar,’’ ucapnya.

Pada babak kedua, dia menerangkan bahwa timnya mulai menemukan ritme. Permainan menjadi efektif karena masuknya tiga tenaga baru.

’’Kami punya peluang dan gol, itu luar biasa. Saya senang hasil ini membawa kami ke semifinal,’’ bebernya.

Di sisi lain, asisten pelatih PSPS Marwal Iskandar menyadari, kekalahan yang dialami terjadi karena pasukannya kurang konsentrasi pada 10 menit terakhir sebelum laga bubar.

Akibatnya, pertahanan yang disiplin nyaris sepanjang laga sirna karena kesalahan itu. ’’Itulah sepak bola. Satu peluang dari Persebaya bisa tercipta gol. Sekali lagi, selamat untuk Persebaya,’’ jelasnya.

Walau kalah, dia tetap memuji permainan anak asuhnya. Marwal menganggap apa yang ditunjukkan Herman Dzumafo dkk di lapangan kemarin sangat luar biasa.

’’Kalau mau menyalahkan, salahkan saya atas kekalahan ini. Saya yang bertanggung jawab,’’ bebernya.

Dzumafo menilai Persebaya tim yang hebat. Walau sudah buntu ditekan sepanjang laga, mereka tetap sabar menyusun serangan.

’’Ya, kami segera lupakan kekalahan ini dan jadi bahan evaluasi. Kami akan habis-habisan di laga terakhir nanti (melawan PSIS pada 21 November),’’ paparnya. (rid/c19/ham)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS Medan Ingin Lolos Sempurna ke Babak Semifinal


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler