Dikendalikan Kaum Difabel, Robot Jadi Pelayan Kafe

Rabu, 28 November 2018 – 22:45 WIB
Robot pelayan dikendalikan kaum difabel di kafe Dawn Ver., Jepang. Foto: Ory Lab Inc

jpnn.com, TOKYO - Jika biasanya pengunjung kafe sibuk berswafoto atau memotret pernik-pernik unik di tempat itu, tidak demikian mereka yang mampir ke Dawn ver.. Kafe yang terletak di kawasan Mintao, Tokyo, Jepang, tersebut sukses membuat para tamu sibuk memotret pelayan-pelayannya.

Pramusaji di kafe tersebut memang menarik. Bukan perempuan cantik atau pemuda tampan, melainkan robot. Ya. Para pelayan di kafe tersebut robot. Jumlahnya lima.

BACA JUGA: Jokowi Dorong Kolaborasi Mitigasi Bencana ASEAN - Jepang

Tinggi mereka 1,2 meter dengan bobot tubuh mencapai 20 kilogram. Robot-robot yang terampil melayani para pengunjung kafe itu bernama OriHime-D.

Namanya juga robot. Lima pelayan kafe tersebut jelas tidak risi dijadikan objek foto para pengunjung. Robot-robot itu tetap sibuk melayani para tamu. Istimewanya, robot-robot tersebut dikendalikan dari jarak jauh oleh kaum difabel.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Sebut Ada Pihak yang Mempolitisasi Kaum Difabel

Di antaranya, penderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS) seperti mendiang Stephen Hawking dan beberapa penyandang penyakit saraf lainnya.

"Robot ini memungkinkan pekerjaan fisik dan partisipasi sosial," ujar CEO Ory Lab Inc Kentaro Yoshifuji seperti dilansir Japan Times kemarin, Selasa (27/11).

BACA JUGA: Membangun Mimpi dari Atas Atap

Kafe yang menjadi pilot project tempat makan dan nongkrong tanpa pelayan manusia itu hanya akan buka sementara. Tepatnya mulai Senin (26/11) sampai 7 Desember mendatang.

Ory Lab Inc adalah perusahaan yang mengembangkan robot-robot pelayan tersebut. Perusahaan itu juga merupakan satu di antara tiga lembaga yang mengorganisasi berdirinya kafe Dawn ver. tersebut.

Harapannya tentu saja agar para penderita disabilitas tersebut bisa bekerja. Juga, bersosialisasi dengan orang lain meski tidak secara langsung.

Cara kerja robot itu cukup mudah. OriHime-D bakal mengirimkan video dan audio via internet ke layar tablet operatornya. Nah, si operator bisa melihat situasi di kafe lewat video itu meski mereka tengah berada di rumah ataupun rumah sakit.

Mereka akan menggerakkan robot lewat aplikasi yang disediakan untuk mengambil dan mengantarkan pesanan. Sama seperti pekerja pada umumnya, mereka juga dibayar. JPY 1.000 per jam atau setara Rp 127 ribu. (sha/c6/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 250 Remaja Jepang Bunuh Diri di 2018, Apa Penyebabnya?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler