CANBERRA--Sebuah insiden yang tidak mengenakkan dialami Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard, 50. Hal itu terjadi saat peringatan Australia Day di restoran The Lobby, Canberra, kemarin (26/1). Sekelompok pengunjuk rasa yang memperjuangkan hak-hak kaum Aborigin (suku asli Australia) tiba-tiba mengepung rumah makan tersebut. Padahal, saat itu berlangsung penganugerahan medali untuk para pekerja darurat.
PM Gillard yang punya agenda menyerahkan medali langsung dievakuasi ke luar dari restoran. Dengan raut muka tegang, pemimpin yang belum menikah itu berjalan meninggalkan rumah makan. Seorang pengawal bertubuh tegap juga terlihat merangkul perempuan berambut cokelat kemerahan itu dan langsung membawanya masuk ke dalam mobil.
Selain Gillard, pasukan keamanan dan polisi antihuru-hara juga mengevakuasi pemimpin oposisi Tony Abbott, 54, di lokasi sama. Kabarnya, pemimpin Partai Liberal Australia itulah yang menjadi sasaran demonstran dari etnis Aborigin dan para aktivis lainnya.
Gillard ternyata masih mampu bercanda terkait dengan insiden tersebut. Setelah petugas berhasil mengendalikan keadaan, politikus lajang itu menemui wartawan. "Untung, saya terbuat dari berbagai unsur yang kuat. Polisi juga menunaikan tugas mereka dengan amat baik," kelakarnya.
Kendati tak sampai menimbulkan korban, pengepungan terhadap Gillard dan Abbott itu menyita perhatian publik. Apalagi, saat meninggalkan restoran di bawah pengawalan ketat petugas dan dilindungi perisai polisi antihuru-hara, PM perempuan pertama di Australia itu sempat terjatuh. Beruntung, petugas keamanan dengan sigap membantu dia bangkit kembali.
Gillard juga mengaku baik-baik saja pasca-insiden yang menegangkan itu. Dia tidak luka sedikitpun. Dia juga masih bisa mengikuti peringatan lain Australia Day di kediaman resminya di Canberra.
Teriakan "rasis" dan "memalukan" yang berkali-kali diserukan demonstran juga tidak membuat dirinya takut. Demikian pula dengan pukulan demonstran pada dinding kaca restoran itu. "Satu-satunya yang membuat saya kesal adalah saya terpaksa meninggalkan momen yang berharga seperti itu (penganugerahan medali)," tuturnya.
Demonstran yang mengepung Gillard dan Abott itu pada awalnya menggelar acara peringatan Invasion Day di tenda Aborigin tidak jauh dari lokasi The Lobby. Begitu tahu kehadiran Gillard dan Abbott di penganugerahan medali tersebut, mereka lantas bergerak ke lokasi kejadian. Mereka pun mengepung rumah makan itu dan mengolok-olok Abbott.
Menurut Michael Anderson, pendiri tenda Aborigin, demonstran tersinggung atas kata-kata Abbott dalam pidato sebelum menghadiri acara di The Lobby. Saat itu, ungkap dia, Abbott menyebut unjuk rasa kaum Aborigin untuk menuntut kesetaraan hak sudah tidak relevan lagi. "Dalam wawancara radio, dia bahkan meminta kami merobohkan tenda kedutaan kami," katanya.
Pernyataan Abbott itulah yang memantik amarah para demonstran. Mereka kemudian mengepung The Lobby. "Apa yang dia katakan itu sudah cukup untuk memantik kerusuhan rasial di negeri ini," kritik Anderson. (AFP/CNN/dailymail/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GCC Mundur dari Tim Liga Arab di Syria
Redaktur : Tim Redaksi