Dikepung Polisi, Pemerkosa Coba Bunuh Diri

Rabu, 30 Januari 2013 – 13:32 WIB
SAMARINDA - Kasus penikaman seorang mahasiswi berinisial La (19) dan teman lelakinya, Da (25) di Perumahan Villa Tamara, Senin (14/1) malam lalu, berhasil diungkap. Pelakunya ternyata mantan pacar La. Dia bernama Wiliam Kurniawan alias Cilung (19), warga Sambutan. Polisi berhasil menangkapnya Senin (28/1) malam.

Cilung diringkus sejumlah polisi saat berada di sekitaran kediaman La di Jl AW Sjahranie, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu. Diduga Cilung hendak menemui La.

Peristiwa menegangkan mewarnai proses penangkapan Cilung. Tahu dikepung polisi, Cilung tiba-tiba mengeluarkan pisau. Dia menyerang polisi secara membabi buta sambil berusaha kabur.

Merasa tidak bisa lari lagi, Cilung yang putus asa coba mengakhiri hidup dengan menikamkan pisau ke perutnya. Pisau sempat menancap di perut. Polisi yang berada di dekatnya pun sigap melarikan Cilung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD AW Sjahranie, untuk mendapatkan pertolongan. Nyawa pemuda itu pun berhasil diselamatkan.

Informasi yang dihimpun, selain diadukan percobaan pembunuhan terhadap La dan Da, Cilung juga sudah dilaporkan keluarga La ke Polresta Samarinda pada akhir 2012 atas kasus penyekapan dan perkosaan.

"Selain kasus penikaman, pelaku (Cilung, Red) juga kami proses dalam kasus perkosaan. Korbannya sama," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kasat Reskrim Kompol Feby DP Hutagalung.

Diduga Cilung jadi gelap mata coba menghabisi La dan Da yang coba membantunya, diduga ada kaitannya dengan laporan perkosaan yang dibuatnya ke polisi.  "Sementara pelaku masih menjalani perawatan di rumah sakit paska percobaan bunuh diri itu," beber Feby.

Selama ini Cilung memang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) korps baju cokelat di Samarinda. Cilung terkenal licin dan pandai bersembunyi. Sejumlah tempat yang diduga jadi persembunyiannya diawasi. Termasuk meminta bantuan keluarga dan orangtuanya. Tapi nyatanya Cilung selalu lolos.

"Malam itu kami dapat info, pelaku terlihat berkeliaran di sekitar kediaman korban. Diyakini dia hendak menemui korban. Dugaan kami, dia kembali hendak melukai. Karena usahanya yang pertama di Perumahan Villa Tamara, tidak membuahkan hasil," ujar Feby.

Tidak ingin membuang kesempatan, beberapa polisi mendatangi kediaman La. Benar saja, saat diintai, terlihat Cilung sedang bersembunyi di sekitaran semak tak jauh dari rumah La.

Polisi pun menyusun siasat menangkapnya. Sejumlah akses untuk meninggalkan areal perumahan di mana La tinggal, dijaga ketat. Sementara beberapa polisi lain menyergapnya.

"Ketika itu kami coba melakukan tindakan persuasif dan memintanya menyerah. Tapi setelah itu, dia lari dan kami kejar. Diyakini panik atau tidak mau ditangkap, pisau yang dipegang malah diarahkan ke perut," jelas Feby.

Sampai sore kemarin, kondisi Cilung masih lemah. Selang infus masih menempel di lengannya. Sementara selang oksigen menempel di hidungnya untuk membantunya bernapas. Ketika coba diajak berkomunikasi, Cilung belum bisa berbicara banyak. Sesekali dia hanya mengerang kesakitan. (rin/ica/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaki Gunung Nyaris Diperkosa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler