jpnn.com - Demam Dilan 1990 yang efeknya begitu luar biasa (sampai hari ke-11 sudah meraup 3.714.000 penonton) turut melambungkan nama Vanesha Prescilla. Ini dia sosok pemeran Milea, kekasih sang Panglima Tempur Dilan. Milea bikin jutaan cewek merasa iri karena cara-cara pendekatan Dilan yang sederhana tapi unik dan sulit dilupakan. Berikut obrolan dengan si cantik kelahiran 25 Oktober 1999 itu di sela-sela jadwal promo film yang padat.
BACA JUGA: 7 Hari Tayang, Film Dilan 1990 Sudah Sedot 2 Juta Penonton
Film pertama langsung meledak. Apa yang dirasakan Sasha (sapaan akrab Vanesha) sekarang?
Senang dan bingung (tersenyum, mengutip salah satu dialog dalam Dilan 1990). Nggak nyangka bisa sampai segininya. Yang pasti bersyukur banget, Allah membukakan jalan. Aku sampai mikir, kalau waktu itu aku nggak ke Bandung, nggak ada nih ceritanya bisa ada di sini sekarang. (Pada 2014, Vanesha kebetulan berkunjung ke Bandung dan bertemu Pidi Baiq. Pidi langsung memanggil dia Milea dan mengatakan kalau nanti bikin film, dirinya ingin Vanesha yang jadi Milea. Kok bisa Ayah (sapaan Pidi, Red) percaya banget, padahal Ayah belum lihat akting saya.
BACA JUGA: Gaya Kasual Jadi Andalan Si Cantik Vanesha Prescilla
Namun, Sasha harus menunggu lama. Padahal, mungkin banyak tawaran lain?
Iya, waktu itu cukup banyak tawaran film maupun sinetron. Tapi, memang masih ingin fokus sekolah. Dan, Ayah sudah bilang, jangan main di film lain dulu ya. Pokoknya, Sasha itu Milea. Dua tahun lebih sampai dapat pemeran Dilan (Iqbaal Ramadhan).
Apakah memang bercita-cita jadi aktris?
Enggak. Waktu kecil dulu, aku pemalu banget. Tapi, cita-citanya jadi model. Terus, waktu SMP ikut Gadis Sampul. Dari situ mulai berkurang pemalunya, belajar gimana bersosialisasi sama orang.
Setelah main film, menemukan passion dalam akting?
Iya. Jadi, awalnya memang belum 100 persen percaya diri. Tapi, ini amanat dari Ayah Pidi. Aku menggunakan kesempatan yang luar biasa itu untuk belajar. Lalu, setelah Dilan 1990, aku ambil film kedua (Teman tapi Menikah). Itu jadi ajang untuk memantapkan hati. Sebenarnya, akting ini passion gue bukan ya? Dan, so far, aku nyaman banget menjalaninya. Niat banget, nggak setengah-setengah karena memang pengin belajar banyak dalam akting.
Setelah syuting, masih ada skedul promo dan lainnya. Bagaimana Sasha beradaptasi dengan itu?
Iya, hidup berubah banget setelah Dilan 1990. Promo yang padat, keliling berbagai kota. Capek pasti. Tapi, melihat antusiasme penonton yang luar biasa itu bahagia banget. Terharu rasanya, apalagi ada yang sampai nonton lebih dari sekali pada hari yang sama. Sempat ada momen, lagi capek berat, pengin nangis rasanya. Tapi, semenit kemudian mikir, ya Allah sebentar lagi promonya mau selesai. Pasti bakal kangen keseruan-keseruan masa promo.
Dua kakakmu, Sissy Prescillia dan Jevin Julian, sama-sama pemain film. Apa pesan-pesan mereka?
Kak Sissy dari awal aku terjun ke dunia akting sudah mengingatkan bahwa aku harus siap. Nanti yang suka ada. Tapi, yang enggak suka juga ada. Ingat itu sebagai sebuah bentuk perhatian. Kalau dijalaninya dengan senang, pasti rasanya nyaman.
Respons kamu tentang banyaknya penonton yang baper ingin Vanesha dan Iqbaal berjodoh di kenyataan?
Satu hal, berarti kami berhasil. Yang enggak suka boleh-boleh aja. Yang suka dengan Dilan-Milea dan sampai menganggap aku pacaran sama Iqbaal, alhamdulillah berarti chemistry-nya dapat banget nih.
Jutaan orang lho yang mendoakan?
Hahaha... Buatku, itu pencapaian dalam berakting ketika berhasil menyampaikan ”rasa” itu ke penonton.
Menurut kamu, bisa senatural itu memerankan Milea, apakah karena Iqbaal yang jadi Dilan?
Iya. Dia itu bisa ngebangun. Ayo nih, kita sama-sama bangun karakter ini. Kita sayangin karakter ini. Iqbaal itu sayang banget sama karakter Dilan dan aku pun begitu. Cinta banget karakter Milea. Kalau sampai banyak yang suka, ini semua karena Milea, bukan Sasha. (nor/c6/na)
Redaktur & Reporter : Adil