Dilarang Merokok di Penjara, Napi Protes Panjat Atap

Senin, 05 Mei 2014 – 20:39 WIB
Dilarang Merokok di Penjara, Napi Protes Panjat Atap. Getty Images

jpnn.com - Sejumlah tahanan di penjara Queensland Tenggara, Australia menggelar aksi unjuk rasa dengan cara memanjat atap bangunan penjara. Mereka memprotes pemberlakuan aturan baru di seluruh negara bagian Queensland yang melarang narapidana merokok di dalam penjara.

Senin petang(5/5), lima orang tahanan dilaporkan memanjat atap bangunan penjara Queensland Selatan di Gatton, Brisbane Barat, mereka memprotes aturan larangan merokok di dalam penjara yang efektif berlaku mulai hari ini.

BACA JUGA: Coca-Cola Diprotes Gara-gara Kandungan Minuman Powerade

Sementara itu, dua orang tahanan lainnya juga memanjat penjara pusat Arthur Gorrue di Wacol memprotes kualitas makanan dan akses untuk berolahraga.

Kedua penjara ini ditutup untuk sementara ketika sejumlah petugas berusaha bernegosiasi dengan para tahanan yang berunjuk rasa.

BACA JUGA: Hiu Goblin Langka Tertangkap Nelayan Florida

Jaksa Agung, Queensland Jarrod Bleijie mengatakan penjara-penjara di negara bagiannya mulai memberlakukan aturan ketat mengenai penyelundupan tembakau ke dalam kawasan penjara.

"Di sel-sel penjara kami larangan merokok sudah diberlakukan sejak 2008 sehingga sampai batas tertentu mereka sudah di pasar gelap, "kata Jarrod seperti yang dilansir Australian Plus, Senin (5/5).

BACA JUGA: Pasien MERS Amerika Kian Membaik

"Kami akan memastikan bahwa pengunjung diperiksa dan bahwa tahanan tidak merokok," lanjutnya.

Kebijakan ini yang diterapkan pemerintah Queensland ini meniru aturan penjara sebagai kawasan bebas asap rokok yang diterapkan di Selandia Baru dan Kawasan Teritori Utara.

Pemerintah Negara bagian Queensland  mengatakan banyak tahanan telah memilih untuk berhenti merokok sebelum aturan ini diterapkan.

Namun Alison Finley-Bisset, dari Serikat Bersama, mengatakan aturan ini hanya akan menciptakan ketegangan di antara narapidana dan staf di penjara yang tingkat huniannya sudah mendekati kapasitas.
 
"Ketika aturan ini diberlakukan  di Selandia Baru, terjadi peningkatan serangan pada staf yang sangat signifikan. Para tahanan menjadi kerap terlibat perselisihan nyata di sana," katanya.

"Kami cukup prihatin dengan tingkat kepadatan penghuni di penjara-penjara di Australia," pungkas Alison. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan KA di India Tewaskan 18 Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler