Dimas Kanjeng Sudah Masuk Radar Bareskrim sejak Februari 2016

Rabu, 28 September 2016 – 14:21 WIB
Dimas Kanjeng (kiri) bersama Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin saat berada dalam kendaraan taktis Polda Jatim. Foto Radar Bromo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri mendukung penuh langkah Polda Jawa Timur menjerat Dimas Kanjeng Taat Pribadi dalam kasus penipuan dan pembunuhan. Ternyata, Bareskrim juga sudah mengincar Dimas Kanjeng.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan, awal mula  Dimas menjadi  sorotan polisi setelah adanya korban penipuan bernama Muhammad Ainul Yaqin pada 20 Februari 2016. Ainul melapor ke Bareskrim karena merasa ditipu hingga Rp 25 miliar oleh Dimas.

BACA JUGA: Ini yang Bikin Jessica tak Enak Hati

“Lalu kami lakukan penyidikan. Saat kami melakukan pemeriksaan saksi, saksi kita ini (Abdul Ghani) dipanggil beberapa kali tapi tidak pernah datang. Kami tanya orang di Probolinggo ternyata saksi itu meninggal dunia, ditemukan di Wonogiri," kata Agus di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/9).

Agus menuturkan, Abdul Ghani dulunya merupakan orang kepercayaan Dimas Kanjeng. Abdul Ghani disinyalir sebagai perpanjangan tangan dalam urusan pengumpulan uang dari para pengikut Dimas Kanjeng.

BACA JUGA: Keterangan Jessica Berbeda dengan di BAP, Alasannya...

"Tapi karena sudah mulai sadar, kemudian dia yang juga menjadi pengumpul uang takut dipertanggungjawabkan secara hukum. Yang bersangkutan kemudian membantu orang yang pernah menyetor melalui dia," kata Agus.

Abdul Ghani, kata Agus, akhirnya jadi saksi kunci untuk kasus penipuan Rp 25 miliar yang dilaporkan Ainul.‎ Polisi juga memeriksa saksi-saksi lain, termasuk korban dan kuasa hukuknya.

BACA JUGA: Saat Jessica Mau Mandi...

“Dari merekalah kami tahu kalau saksi kuncinya Abdul Ghani meninggal," terang Agus.

‎Mengenai kasus penipuan, kata Agus, Polda Jawa Timur sudah menahan Dimas Kanjeng. Namun, polisi lebih mengutamakan untuk membongkar kasus pembunuhan Abdul Ghani.

"Kami masih fokus sama kasus pembunuhan dulu di Jawa Timur. Memang, khusus masalah penipuannya korbannya sangat banyak," tandas Agus. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jessica: Wah, Pak...Celana Saya Banyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler