Diminta Berkorban oleh Amerika, Jepang Merasa Tidak Punya Pilihan

Selasa, 23 November 2021 – 00:56 WIB
Fumio Kishida, Perdana menteri Jepang, berbicara dalam konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, (4/10/2021). (ANTARA/Toru Hanai/Pool via REUTERS/pri.)

jpnn.com, TOKYO - Jepang sedang mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak negara setelah permintaan dari Amerika Serikat dalam upaya terkoordinasi untuk memerangi kenaikan harga energi.

Hal tersebut disampaikan kepada Reuters oleh tiga sumber pemerintah Jepang yang mengetahui kemungkinan rencana dari langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya itu.

BACA JUGA: Setelah Jegal Jawara Olimpiade Tokyo, Aaron/Soh Remuk di Tangan Wakil Jepang

Salah satu nara sumber mengatakan pemerintah Jepang sedang berencana untuk melepaskan porsi cadangan minyak yang melebihi jumlah minimum yang disyaratkan hukum negara itu.

Hukum Jepang mengizinkan pelepasan cadangan minyak jika terjadi kelangkaan atau bencana alam, tetapi hukum itu tidak menyebutkan tentang pelepasan cadangan minyak sebagai upaya melawan kenaikan harga.

BACA JUGA: Hasil Semifinal Indonesia Masters 2021: The Minions Berjaya, Jepang Mendominasi

"Kami tidak punya pilihan selain melakukan sesuatu setelah permintaan dari Amerika Serikat," kata salah satu sumber pemerintah Jepang kepada Reuters.

Para sumber pemerintah Jepang itu menolak untuk disebut namanya karena rencana tersebut belum diumumkan.

BACA JUGA: Geger Penemuan Bom Udara Peninggalan Zaman Jepang, Diduga Masih Aktif, Lihat

Pemerintah Jepang tidak pernah melepaskan cadangan minyak negaranya, sementara sejumlah perusahaan minyak telah melakukannya selama Perang Teluk 1991 dan setelah bencana gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno pada Senin mengatakan bahwa belum ada keputusan apa pun.

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida pada Sabtu (20/11) mengatakan bahwa pemerintah Jepang sedang dalam proses mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat dilakukan secara legal.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat permintaan yang tidak biasa kepada beberapa negara konsumen minyak terbesar di dunia - termasuk China dan India - untuk mempertimbangkan melepaskan sejumlah minyak dari cadangan strategis mereka.

Permintaan pemerintah AS itu disampaikan setelah anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya berulang kali menolak permintaan untuk mempercepat peningkatan produksi minyak mereka.

Pemerintah Jepang telah menahan konsumsi minyak harian hingga level 145 hari pada akhir September. Angka itu jauh di atas minimum 90 hari yang disyaratkan oleh undang-undang negara itu.

Sementara cadangan minyak sektor swasta Jepang bernilai total untuk konsumsi 90 hari, yang juga melebihi persyaratan minimum 70 hari. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler