“Tentu kita harus protes, tapi tidak perlu marah-marah karena apa yang terjadi, Malaysia sengaja mengungkap emosi kita. Bangsa Indonesia harus cerdas, menjadi bangsa yang beradab. Tersenyum sajalah kepada orang-orang yang tidak beradab. Seperti yang ditulis mantan pejabat Malaysia itu jelas sekali tidak beradab,” kata Din Syamsudin, Kamis (13/12).
Din mengajak agar bangsa Indonesia berada pada posisi orang-orang yang waras ketika berhadapan dengan orang-orang yang tidak waras. Hal itu harus menjadi sikap dasar Bangsa Indonesia yang harus ditunjukan kepada Malaysia, untuk bangkit, dan maju sebagai bangsa yang besar. Sehingga lebih maju dari Malaysia.
Pria yang pernah menjadi politisi Golkar itu yakin ketika bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan besar, maka tidak ada Negara yang berani menghina. Kata dia, hal inilah yang harus disadari dan diambil hikmahnya.
“Maka hemat saya, tidak perlu bereaksi terlalu ekspresif dan biarlah nanti cukup Menteri Luar Negeri kita yang menyampaikan protes pada pemerintah Malaysia,” singkatnya.
Seperti diketahui, Zainuddin menulis sebuah opini di harian Utusan Malaysia. Dalam tulisan yang dirilis kemarin (10/12), Zainuddin menyebut Habibie adalah pengkhianat bangsa karena telah melepas Timor Timur dari Indonesia pada 1999 silam.
Zainuddin menyampaikan hal itu sebagai respon atas pidato akademik Habibie di depan Dewan Pro Canselor Universitas Syah Alam, Selangor pada 6 Desember lalu. Habibie berpidato dalam forum itu atas undangan Anwar Ibrahim yang kini dikenal sebagai tokoh oposisi Malaysia. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permadi: Politik di 2013 Semakin Buruk
Redaktur : Tim Redaksi