Din Syamsuddin Kritik Pernyataan Jokowi, Keras, Begini Kalimatnya

Selasa, 08 September 2020 – 19:06 WIB
Din Syamsuddin. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menyebut pemerintah mengutamakan sektor kesehatan dalam penanganan Covid-19.

Menurut dia, pernyataan itu hanya bentuk retorika politik belaka.

BACA JUGA: Rencana Deklarasi KAMI Jabar Berubah, Ini Opsi Selanjutnya

"Pernyataan Presiden Jokowi bahwa pemerintah mengutamakan penanganan masalah kesehatan daripada stimulus ekonomi, hanyalah retorika politik belaka tanpa bukti nyata," kata Din dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Selasa (8/9).

Din menjelaskan, fakta yang tertuang justru menunjukkan pemerintah tidak serius mengurusi sektor kesehatan dalam penanganan Covid-19.

BACA JUGA: Aparat Gabungan Bersenjata Bergerak ke Dalam Hutan, 3 Orang Langsung Disergap

Misalnya soal anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk penanggulangan pandemi Covid-19. Yakni sebesar Rp 87,5 triliun atau 10 persen dari total anggaran sekitar Rp 900 triliun.

Dari Rp 87,5 triliun, kata Din, hanya Rp 25,7 triliun yang diserap melalui Kemenkes.

BACA JUGA: Brankas Milik Yoon Yeong Zue Dibobol, Uangnya Banyak Banget, Pelaku Ternyata

Din sembari mengutip pengamat menyebut, anggaran selama pandemi Covid-19 banyak mengurusi sektor ekonomi.

Din lantas menyebut insentif pemerintah untuk usaha dan pajak sebesar Rp 120,61 triliun, subsidi dan hibah UMKM sebesar Rp 123,47 triliun, dan tambahan PMN BUMN sebanyak Rp 14 triliun.

"Fakta yang ada, seperti ditulis pengamat, justru sebagian besar dari anggaran itu dialokasikan untuk menanggulangi perekonomian," beber dia.

Dari kebijakan itu, kata dia, rakyat terpaksa menyelamatkan diri sendiri. Bersusah payah membayar biaya tes cepat dan tes swab.

"Fakta lain, Indonesia berada pada urutan terburuk keempat dari bawah dalam penanggulangan Covid-19 di antara negara-negara di dunia dan menurut pemberitaan media sudah 68 negara menolak WNI masuk, karena persebaran Covid-19 di Indonesia semakin mendaki dan belum ada tanda-tanda melandai," kata dia.

"KAMI, sekali lagi, menuntut agar pemerintah serius bekerja. Tidak dalam kata-kata, tetapi dalam perbuatan nyata, dan jangan suka mengumbar janji tanpa bukti," pungkas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju mengutamakan aspek kesehatan dibanding ekonomi dalam penanganan Covid-19.

Presiden Ketujuh RI itu menegaskan, kesehatan menjadi kunci. Menurutnya, tanpa kesehatan masyarakat yang baik, ekonomi tak akan membaik.

"Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya fokus kita tetap nomor satu adalah kesehatan," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna dengan topik Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/9). (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler